kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Harga Saham Big Banks Turun Jadi Momen Akumulasi BPJS Ketenagakerjaan


Kamis, 16 Oktober 2025 / 20:15 WIB
Harga Saham Big Banks Turun Jadi Momen Akumulasi BPJS Ketenagakerjaan
ILUSTRASI. Harga saham bank besar dalam beberapa waktu terakhir menjadi momen bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk menambah kepemilikan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga saham bank-bank berkapitalisasi besar atau big banks jadi momen institusi-institusi lokal untuk menadahnya.

Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan lembaga dana pensiun milik negara menjadi salah satu yang menangkap momen tersebut.

Jika mengacu pada data KSEI, kepemilikan institusi lokal memang melakukan akumulasi untuk  saham big banks ini, termasuk dana pensiun lokal. Adapun, akumulasi terbesar untuk institusi dana pensiun tercatat di saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang naik 21,65% secara tahunan (YoY) menjadi 328,5 juta saham per September 2025

Selain itu, dana pensiun lokal juga melakukan akumulasi cukup banyak di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Kenaikannya mencapai 15,4% YoY ketika dana pensiun asing mengurangi sebanyak 9,95% YoY.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja Terbaru Oktober 2025, Czek Syaratnya Ini

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menambah porsi alokasi di saham. Dalam hal ini, saham perbankan menjadi salah satu pilihan dengan alasan harga yang sedang dalam tren turun. 

Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan BPJS Ketenagakerjaan masuk di bank-bank yang kapitalisasi pasarnya besar, tidak cuma bank-bank pelat merah. Di mana, akumulasi sudah dilakukan sejak harga sudah cukup murah.

“Dengan harga saham perbankan yang sedang turun kami melihat hal tersebut sebagai kesempatan yang baik,” ujar Edwin kepada KONTAN, Kamis (16/10/2025).

Edwin menyebutkan saat ini portofolio saham yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan mencapai sekitar 10% dari total portofolio. Dengan aset kelolaan saat ini mencapai Rp 865 triliun, maka portofolio saham milik BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 86,5 triliun.

“Perbankan karena bobotnya di indeks terbesar secara otomatis juga tercermin di portofolio saham kami,” ujarnya.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan berpandangan jikalau lembaga dana pensiun seperti BPJS Ketenagakerjaan tidak melakukan akumulasi, bukan tidak mungkin saham-saham big banks anjlok lebih dalam. Menurutnya, institusi lokal lah yang bisa menahan keluarnya investor asing.

Ambil contoh saja, saham BCA sepanjang tahun 2025 ini telah mengalami koreksi cukup dalam mencapai 24,55% menjadi Rp 7.300 per saham. Selanjutnya, BNI juga sudah mengalami penurunan sekitar 11,49% untuk jangka waktu yang sama.

Baca Juga: Prabowo Beri Lampu Hijau untuk Pemutihan Tunggakan Iuran Peserta BPJS

“BPJS Ketenagakerjaan, yang melalui aksi belinya mampu menahan koreksi saham-saham perbankan agar tidak jatuh lebih dalam,” ujar Ekky.

Ekky bilang daya tahan institusi lokal seperti BPJS Ketenagakerjaan cukup kuat karena mereka memiliki horizon investasi jangka panjang dan kapasitas dana besar yang stabil. Penempatan dana di saham-saham bank bukan langkah spekulatif, melainkan bagian dari strategi portofolio jangka panjang. 

Ia berpendapat langkah lembaga ini tepat secara strategi, di mana kondisi saat ini memberikan peluang untuk membeli saham bank pada valuasi yang relatif murah. Meskipun dalam jangka pendek harga terlihat terkoreksi, potensi rebound ke depan masih terbuka, apalagi jika kondisi makro membaik. 

“Selain capital gain, saham-saham bank juga menawarkan dividen yield yang cukup tinggi, sehingga dalam konteks investasi jangka panjang, strategi ini tidak bisa dikatakan merugi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya bilang meskipun ada lembaga seperti BPJS Ketenagakerjaan yang masuk, saham-saham perbankan masih memerlukan partisipasi dana asing masuk ke Indonesia. Harapannya, harga saham bank bisa reli.

 

Lebih lanjut, ia bilang strategi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan lebih untuk jangka panjang. Di mana, untuk jangka panjang, saham-saham perbankan yang memiliki fundamental bagus seharusnya akan rebound.

“Dari sisi valuasi fundamental saham2 perbankan, sudah murah dan menarik. Tapi masih menunggu katalis,” tambahnya.

Di kalangan saham big banks, Andrey untuk saat ini merekomendasikan saham BCA dan BRI. Di mana, Andrey mematok target BCA di level Rp 10.260 per saham dan untuk target BRI berada di level Rp 4.300 per saham.

Selanjutnya: 8 Kandungan Krim Anti-Aging Terbaik untuk Mengurangi Kerutan Wajah

Menarik Dibaca: 8 Kandungan Krim Anti-Aging Terbaik untuk Mengurangi Kerutan Wajah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×