kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Harga SBN Turun, Ciputra Life Lihat Peluang di Tengah Tekanan Pasar


Sabtu, 29 Maret 2025 / 10:57 WIB
Harga SBN Turun, Ciputra Life Lihat Peluang di Tengah Tekanan Pasar
ILUSTRASI. Ciputra Life melirik peluang di tengah kenaikan yield SBN untuk rebalancing portofolio guna mengoptimalkan imbal hasil


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian global dan tantangan ekonomi dalam negeri berdampak pada pergerakan pasar investasi, termasuk harga Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin murah akibat kenaikan yield. PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) turut merasakan dampak tersebut.

Direktur Ciputra Life Henry Then, mengungkapkan bahwa kondisi ini memang mempengaruhi portofolio investasi perusahaan, tetapi tidak berdampak langsung pada kinerja hasil investasi.

“Menurunnya nilai pasar obligasi tersebut bersifat temporary hingga adanya tindakan jual dari perusahaan. Untuk itu, fluktuasi harga jangka pendek tersebut tidak akan berdampak langsung pada kinerja hasil investasi kami,” ungkap Henry kepada Kontan, Jumat (28/3).

Henry mengatakan, per 28 Februari 2025, Ciputra Life memiliki portofolio investasi dengan bobot 54% di instrumen SBN, menunjukkan posisi overweight di aset ini. Henry menjelaskan bahwa dengan harga SBN yang semakin murah, perusahaan akan melakukan evaluasi portofolio atau rebalancing untuk mengoptimalkan potensi imbal hasil.

“Kenaikan yield saat ini didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan tingginya capital outflow. Kami melihat tekanan ini bersifat sementara, sehingga justru menjadi peluang bagi kami untuk membeli obligasi baru dengan yield yang lebih tinggi,” kata Henry.

Baca Juga: Harga SBN Turun, Asuransi Jiwa Harus Perkuat Mitigasi Risiko

Ia menambahkan bahwa intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah diharapkan dapat menarik kembali aliran modal asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi, harga obligasi berpotensi menguat, memberikan dampak positif bagi portofolio investasi.

Mengenai prospek instrumen SBN ke depan, Henry menilai bahwa potensi imbal hasil tetap menarik, tetapi terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti suku bunga, inflasi, dan stabilitas fiskal.

“Dengan harga obligasi yang murah dan yield yang tinggi, hal ini sangat menguntungkan bagi investor dengan strategi hold to maturity. Namun, volatilitas harga obligasi yang tinggi akan menjadi tantangan apabila obligasi tersebut diukur dengan nilai pasar (mark-to-market),” jelasnya.

Selanjutnya: Garam Industri Langka, Ini Kata Kementerian Perindustrian

Menarik Dibaca: THR Saldo Dana Cair Saatnya Beli Poco X7! Beli Sekarang Mumpung Harga Lagi Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×