Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
Eben mengatakan hingga saat ini BNI Life berinvestasi paling banyak di instrumen pendapatan tetap yang memiliki porsi sekitar lebih dari 80%. Menurutnya hal ini sesuai dengan tujuan BNI Life yaitu asset liability matching sehingga instrumen yang paling baik untuk underlying asset perusahaan asuransi adalah fixed income.
"Sedangkan untuk saham dan deposito masing-masing hanya di bawah 5% dan sisanya ada pada Reksadana," ujar Eben.
Begitu pula dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) yang sangat optimis tren investasi akan cenderung positif di tahun 2024.
Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan akan tetap optimis untuk investasi asuransi jiwa di tahun 2024. Menurutnya dorongan penurunan suku bunga yang ada saat ini akan akan menaikkan stimulus investasi.
Selain itu, Vivin juga mengatakan setelah pemilu investor akan lebih berani mengimplementasikan strategi investasinya sesuai kondisi yang ada.
"Investor yang semula menerapkan prinsip wait and see karena volatilitas pasar, akan lebih berani mengimplementasikan strategi investasinya," ungkap Vivin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News