Reporter: Mona Tobing | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Iklim investasi asuransi jiwa membaik. Kuartal I 2016, hasil investasi asuransi jiwa tumbuh 24,6% secara year on year (yoy). Pertumbuhan hasil investasi tertopang perubahan strategi keranjang investasi yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pada kuartal I 2016, hasil investasi sebesar Rp 13,01 triliun tumbuh 24,6% yoy. Hasil investasi pada kuartal I 2016 menunjukkan perbaikan dibandingkan kondisi kuartal I 2015 yang sempat minus sebesar 12,5%.
Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI menjelaskan, perbaikan hasil investasi terjadi karena kondisi pasar modal awal tahun mulai membaik. Sejalan dengan kondisi tersebut, perusahaan asuransi jiwa juga mengamankan keranjang investasinya sementara dengan melakukan perubahan atau switching investasi.
Gejolak pasar modal tahun lalu mendorong perusahaan asuransi jiwa menempatkan investasinya di reksadana dan deposito. Padahal sebelumnya, investasi asuransi jiwa banyak ditempatkan pada keranjang saham. Sehingga, saat ini porsi reksadana menjadi porsi yang terbesar hingga 31%. Sedangkan deposito porsinya mencapai 15,8%.
Namun seiring dengan perbaikan ekonomi saat ini, perusahaan asuransi jiwa secara bertahap kembali pada instrumen saham. Plus, memperbesar porsi surat utang negara atau SUN sebagai pemenuhan wajib SUN sebesar 20% sampai akhir tahun ini.
"Indeks saat ini sudah mencapai 4.800. Ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Peluang hasil invetasi tumbuh double digit dapat tercapai," ucap Hendrisman, Rabu (22/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News