Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja hasil investasi Dana Pensiun (Dapen) BCA (DPBCA) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,1% di tengah dinamika ekonomi dan pasar keuangan global.
Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, mengungkapkan bahwa hasil investasi perusahaan mencapai Rp 203,61 miliar per Mei 2025, tumbuh 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Peningkatan hasil investasi didorong oleh kombinasi beberapa faktor, di antaranya adalah stabilitas pasar obligasi pemerintah, penurunan yield SBN, serta penerimaan hasil bunga dari deposito dan SRBI yang cukup baik,” ujar Budi kepada Kontan, Kamis (19/6).
Baca Juga: Dapen BCA Optimis Dana Pensiun Tetap Tumbuh pada 2025
Selain faktor pasar, Budi menekankan pentingnya strategi pengelolaan internal. Ia menyebut, kebijakan investasi yang prudent serta disiplin dalam menjaga alokasi sesuai profil risiko perusahaan menjadi kunci dalam menopang kinerja investasi.
Dari sisi makroekonomi, kondisi inflasi yang tetap terkendali dan ekspektasi penurunan suku bunga global turut memberi angin segar bagi pasar surat utang dan instrumen pendapatan tetap, yang menjadi tumpuan utama portofolio dana pensiun.
Baca Juga: Meski Aset Tumbuh 2,9% di April 2025, Dapen BCA Waspadai Dampak PHK
Per Mei 2025, portofolio investasi Dana Pensiun BCA masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN), yang mencakup 38,08% dari total aset investasi. Komposisi ini sejalan dengan regulasi penempatan minimum di instrumen pemerintah, serta mencerminkan strategi konservatif yang fokus pada stabilitas dan kepastian hasil.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ketidakpastian pasar, Dapen BCA memilih untuk tidak melakukan pergeseran portofolio secara agresif dalam waktu dekat.
“Kami tetap mengedepankan pendekatan alokasi aset strategis. Namun demikian, tetap terbuka untuk melakukan rebalancing secara taktis apabila terjadi perubahan signifikan pada faktor eksternal, termasuk arah kebijakan suku bunga global maupun perkembangan geopolitik,” tandasnya.
Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Turun ke Rp 16.406 Kamis (19/6), Pelemahan 4 Hari Beruntun
Menarik Dibaca: Inovasi Anak Muda Ubah Tantangan Iklim Jadi Peluang di Lahan Pertanian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News