kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil investasi Taspen tumbuh 15%


Senin, 26 Januari 2015 / 14:05 WIB
Hasil investasi Taspen tumbuh 15%
ILUSTRASI. Bawang merah adalah salah satu obat sinusitis alami.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Taspen (Persero) membukukan pertumbuhan hasil investasi lebih dari 15% (unaudited) di sepanjang tahun lalu. Dari sisi nilai, hasil investasi program tabungan hari tua (THT) mencapai Rp 4,9 triliun dan program pensiunnya tembus hingga Rp 5,8 triliun.

Pertumbuhan hasil investasi itu berasal dari pengelolaan dana investasi sebesar Rp 120 triliun. Perusahaan asuransi pelat merah tersebut memisahkan dana program THT dengan pensiun.

Adapun, sebanyak 62,05% dari total dana kelolaan program THT ditempatkan di obligasi, 15,5% ditaruh di keranjang deposito, dan 13,45% di saham. Obligasi juga mendominasi dana kelolaan program pensiun sebesar 54,8%, sedangkan deposito 33,5%, dan sisanya sukuk 11,5%.

"Pertumbuhan hasil investasi ditopang oleh pengembangan dari hasil investasi di keranjang deposito, realisasi penjualan saham dan capital gain," tutur Iman Firmansyah, Direktur Investasi Taspen kepada KONTAN, Senin (26/1).

Kinerja kinclong hasil investasi Taspen tersebut menurut Iman akan dipertahankan di tahun kambing kayu ini.

Apalagi, menurut Iman, dengan harga minyak yang turun akan meredam laju inflasi dan memberikan sinyal positif bagi pasar modal. Oleh karenanya, Taspen menargetkan imbal hasil sekitar 17% di tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, Taspen akan melakukan pergeseran alokasi aset investasi. Yaitu, untuk program THT, saham akan semakin gemuk menjadi 19%, serta obligasi menjadi 67,8%. Sementara, depositonya menciut menjadi hanya 9,5%.

Untuk pengelolaan investasi dana program pensiun tidak bakal banyak berubah. Obligasi menjadi 59% - 60% dari posisi tahun lalu sekitar 54,8%. Sebagai gantinya, sukuk dan deposito turun tipis menjadi masing-masing 10,6% dan 30%.

"Kami melakukan flexible asset allocation. Artinya, kami terus mengkaji apakah strategi investasi yang diterapkan memberikan hasil maksimal, kalau tidak ya kami ganti. Ini kami lakukan tiga bulanan," terang Iman.

Perusahaan asuransi yang khusus melayani aparatur negara ini juga menargetkan mengelola dana investasi sebesar Rp 145,9 triliun hingga akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×