Reporter: Purwadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kalangan perusahaan asuransi tahun ini memang merasakan pukulan berat akibat hasil investasi yang kian jeblok. Walaupun begitu, kondisi tersebut masih tertolong dengan hasil underwriting (operasional) yang menunjukkan tren positif.
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Departemen Keuangan Isa Rachmatarwata menilai, banyak faktor yang menyebabkan perbaikan hasil operasional tersebut. "Antara lain, kondisi alam lebih bersahabat ketimbang tahun sebelumnya yang banyak terjadi bencana alam, kebakaran atau yang lain. Semoga hingga akhir tahun tetap kondusif, sehingga industri ini berjalan lebih baik," ungkapnya Jumat (10/10).
Selain itu, Isa menambahkan, penurunan tarif referensi kendaraan bermotor sedikit banyak juga mengatrol pendapatan operasional perusahaan asuransi. Lalu, situasi itu masih didukung dengan klaim yang relatif lebih baik ketimbang tahun lalu. "Berbagai faktor itulah yang memicu perusahaan asuransi surplus underwriting," tandasnya.
Direktur Utama PT Asuransi Jaya Proteksi Sujaya Dinata Pangestu sepakat dengan analisis tersebut. Dia memprediksi, hasil laba (profit) underwriting tahun ini bakal meningkat 20% ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 40 miliar. "Tahun ini, kami optimistis profit bisa mencapai Rp 50 miliar. Toh, posisi hingga September ini sudah sekitar Rp 30 miliar," terangnya.
Peningkatan profit operasional itu, lanjut Sujaya, disebabkan posisi klaim relatif stabil dan jauh lebih baik ketimbang tahun lalu ketika banyak terjadi bencana alam atau kejadian di luar kehendak lainnya.
Selain itu, ada pula pemicu lainnya. Sujaya menyebutkan, unsur kehati-hatian pihak manajemen dalam memilih penjaminan risiko menjadi faktor penentu pula. "Kami tidak lagi sembarangan dan hanya sekadar berorientasi pada premi semata. Yang terpenting adalah kondisi perusahaan yang sehat," tegasnya.
Senada, Julian Noor, Direktur PT Bumiputera Muda (Bumida), mengaku bahwa hasil underwriting tahun ini jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. "Tahun lalu, hasil investasi lebih dominan ketimbang underwriting," ungkapnya.
Dia menambahkan, secara keseluruhan hasil pendapatan operasional Bumida sepanjang Januari hingga September 2008 melonjak sekitar 15% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya, adalah klaim kendaraan bermotor yang lebih bagus.
Selain itu, tiga produk bisnis asuransi Bumida tumbuh pesat. Ketiganya adalah produk asuransi surety ship, produk asuransi kecelakaan diri, serta produk asuransi malapraktek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News