kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hati-hati Penipuan Mengatasnamakan Kredivo, Ini Beberapa Modusnya


Selasa, 21 Desember 2021 / 13:16 WIB
Hati-hati Penipuan Mengatasnamakan Kredivo, Ini Beberapa Modusnya


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa orang yang merupakan pengguna layanan Buy Now, Pay Later (BNPL), Kredivo diduga telah menjadi korban penipuan. Adapun, ada beberapa modus yang dilakukan hingga akhirnya orang-orang ini mengalami penipuan.

Sebut saja, Dwi yang tinggal di Jakarta dihubungi via telepon oleh pelaku yang mengatasnamakan Kredivo pada 19 Oktober. Pelaku tersebut menginformasikan bahwa Dwi berhak menukarkan kredivo poin dengan barang-barang elektronik.

“Anehnya pelaku tahu semua data nasabah, mulai dari nama, ibu kandung, alamat, tagihan, point kredivo dll. Saya yang masih awam percaya bahwa itu memang dari pihak kredivo,” ujar Dwi kepada Kontan.co.id, Selasa (21/12).

Baca Juga: Kredivo Menjalin Kolaborasi dengan IKEA Indonesia

Selanjutnya, pelaku mengirimkan link untuk diisi oleh Dwi agar penukaran kredivo poin itu pun bisa dijalani. Di dalam link tersebut terdapat nama, pin, dan kode otp serta pilihan barang-barang elektronik seperti handphone, laptop, mesin cuci dan tv yang harus diisi oleh Dwi.

“Tiba-tiba langsung ada tagihan sebesar Rp 5,99 juta dan saya kaget pas dapat SMS tagihan tersebut padahal saya tidak melakukan transaksi apapun dan pelaku bilang nanti tagihannya akan hilang sendiri apabila barang yang saya pilih sudah sampai di rumah,” imbuh Dwi.

Sadar bahwa dirinya sedang tertipu, Dwi langsung menghubungi pihak CS kredivo. Akun kredivonya pun langsung ditangguhkan sementara namun tagihan tetap terus berjalan.

Selain Dwi, ada juga Sodikun yang mengaku tertipu dengan modus lain. Waktu itu, ia memang membutuhkan dana dan berencana meminjam di Kredivo. Setelah dana tersebut cair, tiba-tiba ada email masuk yang mengatasnamakan Kredivo dan memberikan informasi bahwa terjadi kesalahan adanya transaksi double.

Dalam email tersebut, tertulis Sodikun perlu mengisi beberapa data seperti nama, jumlah pinjaman, nomor rekening, nama bank, dan nomor telepon. Adapun, jika tidak mengisi data tersebut, Sodikun diancam bisa membayar tagihan dua kali.

“Penipu itu minta dana yang sudah ditransfer ke rekening disuruh transfer balik lagi agar data bisa diperbaiki. Setelah ditransfer balik, si penipu minta isi data ulang dan katanya data belum masuk ke sistemnya sehingga saya diperintah download aplikasi lain,” jelas Sodikun.

Vice President Marketing and Communication Kredivo Indina Andamari mengakui bahwa pihaknya telah menerima lima orang yang  pada 2 Desember lalu yang melaporkan dugaan penyalahgunaan akun yang mengakibatkan adanya transaksi Kredivo di Bukalapak.

Baca Juga: Gandeng Kredivo, Bank Sampoerna hadirkan kartu fisik Paylater

Indina bilang bahwa saat ini Kredivo terus berkoordinasi dengan para pelapor dan pihak kepolisian terkait penyelidikan kasus tersebut. Kredivo juga telah membuat laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan tindakan penipuan yang mengatasnamakan Kredivo tersebut.

Sementara itu, Indina menegaskan bahwa tidak ada kebocoran data internal yang terjadi. Menurutnya, Kredivo selalu berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data pengguna dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas nomor 1 perusahaan.

Tak hanya itu, Indina juga mengingatkan bahwa pihak Kredivo tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, kode OTP dan jawaban pertanyaan keamanan akun pengguna.

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan transaksi atau akun Kredivo selalu dilakukan melalui akun resmi Kredivo atau nomor telepon resmi Kredivo,” ujar Indina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×