kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Hery Gunardi Ungkap Strategi BRI dalam Mendukung Pengembangan Kopdes Merah Putih


Minggu, 20 Juli 2025 / 18:03 WIB
Hery Gunardi Ungkap Strategi BRI dalam Mendukung Pengembangan Kopdes Merah Putih
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hery Gunardi (kanan) bersama Anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari Asta Cita Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian ekonomi pedesaan.

Koperasi Desa Merah Putih disebut hadir sebagai solusi memperkuat struktur ekonomi perdesaan sekaligus melindungi masyarakat dari jeratan pinjaman online ilegal hingga praktik rentenir yang merugikan.

Inisiatif ini diharapkan memberikan kemudahan akses pembiayaan sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem usaha yang sehat, produktif, dan mandiri di tingkat desa.

Baca Juga: Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Turun 2,35% di Awal Pekan, Ini Kata Analis

Hery menjelaskan bahwa sejak program KDMP mulai digaungkan, BRI telah merancang model pembiayaan yang sehat dan memiliki risiko pengembalian dana yang terjaga.

Adapun, skema pembiayaan disusun menyesuaikan kebutuhan modal kerja berdasarkan skala usaha (kecil, menengah, atau besar) dan dihitung sesuai dengan estimasi omzet bisnis.

Meski demikian, di lapangan sendiri masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan koperasi.

Hery mengungkapkan bahwa kapasitas manajerial serta transparansi dalam pencatatan keuangan menjadi dua isu utama yang perlu segera dibenahi dalam mengembangkan koperasi.

Alhasil, untuk menjawab tantangan tersebut, ia menyampaikan bahwa BRI akan mengoptimalkan peran Rumah BUMN dan Desa BRILiaN sebagai rumah inkubator pendampingan bisnis.

Baca Juga: Kinerja Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di Jalur Pemulihan

Melalui kedua program ini, kata Hery, para pengurus koperasi akan didampingi dalam menyusun pembukuan usaha, mengelola arus kas, dan menerapkan tata kelola yang lebih profesional.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selain untuk memperkuat fondasi kelembagaan koperasi, BRI juga terus mendorong koperasi yang memiliki potensi produk lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya.

“Bank tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi juga bisa me-leverage bisnis yang ada. Misalnya, di desa mereka memiliki produksi kerajinan atau produk spesifik yang ingin diekspor, BRI bisa memfasilitasi melalui mekanisme business matching,” ungkap Hery dalam siaran pers, Minggu (20/7).

 

Hery menambahkan, sebagai bagian dari penguatan ekosistem KDMP, BRI memaksimalkan peran AgenBRILink yang kini telah tersebar di lebih dari 1,2 juta titik di seluruh Indonesia.

Melalui layanan AgenBRILink tersebut koperasi dapat menjalankan berbagai transaksi keuangan, seperti setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan.

Baca Juga: Nilai Hapus Tagih Kredit UMKM BRI Capai Rp 380,4 Miliar Hingga Maret 2025

Layanan tersebut akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan lebih dekat, murah, dan inklusif.

Beragam langkah yang ditempuh BRI ini pun sejalan dengan komitmen pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa koperasi yang dikelola secara profesional dan berpihak kepada rakyat akan menjadi instrumen utama dalam membangun perekonomian desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Ia bilang, saat ini pinjaman rentenir makin menjamur, maka dari itu pemerintah meminta bantuan BRI untuk mengatasi hal ini, melalui keberadaan AgenBRILink milik BRI yang berjumlah 1,2 juta agen.

Menuru Zulkifli, koperasi ini lebih mengerti keadaan desanya, sehingga potensi desa bisa makin berkembang.

"Kalau semisal ada usaha yang untung, maka koperasi yang ada bisa membantu mengajukan anggotanya untuk mendapatkan pembiayaan KUR BRI,” ucap Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Pemegang Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Panen Dividen Rp 31,4 Triliun Hari Ini

Senada, Anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit menekankan bahwa kesuksesan koperasi sangat bergantung pada tata kelola yang profesional dan transparan.

“Kita yakin bahwa ini merupakan amanat konstitusi dan semangat ekonomi kerakyatan yang terus digaungkan oleh pemerintahan. Dengan struktur kelembagaan yang tepat dan pendekatan yang menyeluruh, koperasi ini berpeluang besar untuk berhasil dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa,” tutupnya. 

Selanjutnya: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Bergerak Kemana? (20 Juli 2025)

Menarik Dibaca: Samsung Z Fold 6 dengan Layar Dua Mode, Bisa jadi Smartphone Sekaligus Tablet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×