Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Guyuran dana saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp 200 triliun untuk bank-bank milik negara (Himbara) di bawah Danantara membawa tekanan tersendiri bagi bank swasta.
Advisor Banking & Finance Development Center Moch Amin Nurdin menjelaskan, secara umum suntikan dana jumbo yang diterima bank Himbara memang bakal berdampak kepada bank pesaing. Pasalnya, kucuran likuiditas itu memungkinkan Himbara menurunkan tingkat suku bunga, baik bunga dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit.
“Untuk mengimbangi balancing di cost of fund (COF) dan cost of borrowing (COB),” kata Amin kepada Kontan, Rabu (5/11/2025).
Baca Juga: BRI-MI Catat Lonjakan Dana Kelolaan ke Rp 60 Triliun, Dorong Inovasi Produk Syariah
Kalau untuk deposito, Amin bilang bank bakal butuh lebih banyak waktu untuk menyesuaikan bunga. Pasalnya, saat ini sejumlah bank masih memiliki special rate untuk nasabah besar. Maka, penyesuaian bunganya butuh waktu kira-kira hingga enam bulan ke depan, alias pada kuartal II-2026.
Sementara untuk kredit, menurutnya penyesuaian bunga bisa dilakukan segera. Selambatnya, pada kuartal I-2026. Nah, prediksi Amin, bank swasta bakal menurunkan bunga kredit di rentang 100–150 basis poin agar lebih kompetitif.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan bilang penurunan suku bunga kredit pada dasarnya banyak bergantung pada penurunan suku bunga deposito, sebagaimana dana yang terhimpun ke pihak ketiga bakal digunakan untuk menyalurkan kredit.
Di Maybank Indonesia sendiri, ia menyebut penurunan COF deposito sudah mulai terjadi, meski cenderung lambat jika dibandingkan penurunan suku bunga kredit.
“Kami berharap tentunya tren penurunan COF deposito ini bisa terus terjadi sehingga mencapai titik yang maksimal,” katanya kepada Kontan, Rabu (5/11/2025).
Sementara itu, Direktur Utama KB Bank Kunardy Darma Lie juga mengakui bahwa suntikan likuiditas ke bank Himbara membuat kompetisi lebih ketat.
Baca Juga: KB Bank Targetkan Penyaluran Kredit Capai Rp 45 Triliun, Ini Sektor yang Dibidik
“Bank-bank Himbara jadi punya dana murah. Dampaknya ke kami adalah kami harus lebih berinovasi dalam menurunkan COF,” jelas Kunardy dalam paparan publik, Rabu (5/11/2025).
Saat ini, level COF KB Bank berada di posisi 5,16%, turun dari posisi tahun lalu di 5,40%. Hingga akhir tahun nanti, KB Bank menargetkan untuk tetap menurunkan COF secara gradual dengan strategi peningkatan dana murah serta upaya diversifikasi sumber pendanaan.
Selain itu, KB Bank juga berupaya melalui repricing bertahap pada deposito yang jatuh tempo serta memperluas inisiatif digital untuk akuisisi dana murah, baik melalui ekosistem payroll, merchant, maupun kanal digital.
Yang pasti, Kunardy bilang penurunan COF bakal ditempuh tanpa mengorbankan margin keuntungan alias net interest margin (NIM). Terkait itu, KB Bank menargetkan return of equity (ROE) sebesar 4% hingga akhir tahun nanti. Pun, targetnya bakal naik 8% hingga 10% dalam dua tahun mendatang.
Secara keseluruhan, Amin menilai strategi efisiensi menjadi kunci untuk menurunkan bunga kredit. Pasalnya, biaya operasional menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi pengeluaran alias COF perbankan.
“Bank swasta saat ini sudah digitalisasi, terutama yang besar-besar operasinya sudah sangat efisien, itu otomatis akan membantu menurunkan,” tandas Amin.
Selanjutnya: Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (6/11)
Menarik Dibaca: Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (6/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













