kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga 16 Juli, realisasi penyerapan PEN koperasi dan UKM capai Rp 10,24 triliun


Jumat, 17 Juli 2020 / 19:44 WIB
Hingga 16 Juli, realisasi penyerapan PEN koperasi dan UKM capai Rp 10,24 triliun
ILUSTRASI. Ilustrasi Koperasi. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mempercepat penyerapan anggaran program Pemulihan ekonomi nasional (PEN). Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Eddy Satriya mengatakan, penyerapan untuk sektor koperasi dan UMKM untuk periode 16 Juli 2020 mencapai Rp 10,24 triliun. Realisasi ini baru sekitar 8,3% dari total pagu anggaran program PEN untuk Koperasi dan UMKM mencapai Rp 123,46 triliun.

Untuk realisasi penempatan dana pemerintah pada bank anggota Himbara pada periode tersebut sudah mencapai Rp 9,98 triliun atau 12,67% dari total pagu Rp 78,78 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan investasi yang disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk koperasi sudah mencapai Rp 247,9 miliar dari pagu yang ditetapkan Rp 1 triliun.

Baca Juga: Himbara luncurkan aplikasi DigiKU, platform pinjaman digital bagi UMKM

"Penyaluran kredit modal kerja baru yang melalui LPDB atau Badan Layanan Umum (untuk sektor koperasi dan UKM) kami hingga 16 Juli 2020 naik 24,79% atau naik Rp 8,3 miliar menjadi Rp 247,9 miliar," kata Eddy dalam keterangan tertulis, Jumat (17/7).

Terkait dengan penempatan dana pemerintah pada anggota bank Himpunan bank milik negara (Himbara), Eddy merinci PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah terdistribusikan sebesar Rp 8,12 triliun. 

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp 1,03 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp 780 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp 34 miliar.

Penempatan dana ini diharapkan dapat ditingkatkan eskalasi nilainya hingga tiga kali lipat. Sehingga, peran perbankan pada program PEN khususnya bagi sektor KUMKM bisa semakin banyak dirasakan manfaatnya. 

"Tugas kami dari program PEN ini adalah memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Maka kami buka hotline untuk masyarakat yang mau melaporkan atau yang mengadu apabila terdapat hambatan dalam mengakses stimulus pemerintah yang dilakukan melalui program ini," tutur Eddy.

Baca Juga: Kemenkop dan UKM susun konsep arsitektur pengembangan koperasi Indonesia

Sementara itu, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI Bambang Setyatmojo menjelaskan BNI aktif melakukan upaya pendampingan pada pelaku UMKM yang terdampak covid-19. Ia menyatakan total restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha mikro dan kecil senilai Rp 18,5 triliun. 

Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan fasilitas relaksasi akibat Covid-19 mencapai lebih dari 100.000 pelaku usaha.

Terkait dengan pemanfaatan dana pemerintah yang ditempatkan di perseroan, Bambang meyakini BNI bisa meningkatkan atau me-leverage dana tersebut hingga tiga kali lipat. Jatah yang diberikan kepada BNI melalui program penempatan dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun. Oleh sebab itu, diharapkan dalam beberapa waktu ke depan bisa meningkat nilainya menjadi Rp 15 triliun.

"Nah dari total itu sekitar Rp 12,5 triliun nanti akan kami arahkan khusus pada UMKM dan sisanya ke korporat yang memiliki tenaga kerja banyak namun terdampak covid-19," pungkas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×