Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan peningkatan penempatan dana kelolaan di surat berharga negara (SBN).
Pemimpin Unit DPLK BNI Saktimaya Murti menyatakan penempatan pada SBN per Februari 2019 senilai Rp 2,9 triliun atau naik 13,1% year on year (yoy) dibanding posisi Februari 2018 sebesar Rp 2,6 triliun.
Meski meningkat di SBN, Saktimaya menyatakan konsumen masih tertarik pada produk deposito. Namun pihaknya ingin memperbanyak penempatan dana di SBN di 2019. Lantaran secara prinsip kehati-hatian, SBN lebih aman dan yield relatif bagus.
"Komposisi portofolio investasi DPLK BNI di Februari 2019 di deposito sebanyak 70%, sedangkan untuk obligasi/sukuk/SBN sebesar 29%. Adapun untuk penempatan di reksadana senilai 1%," ujar Saktimaya kepada Kontan.co.id pada Selasa (12/3).
Ia melanjutkan hingga Februari 2019, dana kelolaan DPLK BNI mencapai Rp 21,8 triliun. DPLK BNI sendiri menargetkan dana kelolaannya naik minimal 15%yoy pada 2019.
Sebelumnya, per 2018, dana kelolaan DPLK BNI sebesar Rp 21,44 triliun, naik 4,18% dibanding dana kelolaan per 2017 yang senilai Rp 20,45 triliun.
DPLK BNI mencatat, per 2018, jumlah pesertanya mencapai 835.242 peserta. Jumlah tersebut terdiri dari 3.663 pemberi kerja atau perusahaan. Sementara itu, sebanyak 45% terdiri dari peserta perorangan atau non-perusahaan.
“Sudah hampir 400.000 peserta perorangan. Memang kebanyakan pekerjaannya pegawai perusahaan dan ibu rumah tangga,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News