Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) hingga Juli 2018 mencatatkan pertumbuhan kredit 5,74% secara tahunan atau year on year (yoy). Selama tujuh bulan pertama 2018, Bank Sumut menyalurkan kredit sebesar Rp 18,58 triliun. Sedangkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 17,57 triliun.
Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto menyatakan dari 30% dari total penyaluran kredit tersebut disalurkan ke sektor produktif. Artinya Bank Sumut menyalurkan kredit produktif sebesar Rp 5.57 triliun. Ke depan Bank Sumut akan terus memacu kredit ke sektor produktif lebih banyak lagi.
"Yang akan diperluas adalah sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, perkebunan dan perdagangan," ujar Edie kepada Kontan.co.id, Senin (17/9).
Selain itu, guna memperbesar penyaluran kredit sektor produktif, Bank Sumut akan mengoptimalkan penyaluran lewat kredit usaha rakyat (KUR).
Hingga Juli 2018, Bank Sumut menyalurkan KUR sebesar Rp 378,31 miliar dari target Rp 550 miliar. KUR tersebut disalurkan kepada 2.432 debitur. Namun penyaluran untuk kredit produktif masih kurang dari 40%.
Edie menyatakan, belum optimalnya penyaluran kredit produktif karena BPD lebih berpengalaman di sektor konsumtif. Sehingga tidak bisa sertamerta langsung diubah ke produktif. Maka perlu tahapan untuk menghindari risiko kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).
Berdasarkan data OJK per Juni 2018, total penyaluran kredit produktif oleh Bank Pembangunan Daerah hanya 29,52% atau Rp 118,32 triliun dari total kredit sebesar Rp 400,76 triliun. Sisanya penyaluran kredit di BPD ke konsumer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News