kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin hati-hati, rasio kredit macet di perbankan menyusut


Minggu, 16 September 2018 / 19:34 WIB
Makin hati-hati, rasio kredit macet di perbankan menyusut
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) per Juli 2018 membaik. Catatan LPS, per Juli 2018 rasio NPL perbankan  2,73%, menurun 7 basis poin (bps) dibandingkan Juli 2017 yang sebesar 3%.

Namun, bila dirinci berdasarkan kelompoknya, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan NPL menjadi 3,27% atau naik 69 bps secara tahunan. Sementara NPL di BUKU II hingga BUKU IV  menurun  11 bps hingga 35 bps.

Salah satu bank BUKU II yaitu PT Bank Mayora menyebutkan kondisi ekonomi saat ini masih belum stabil. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan, hal tersebut membuat beberapa nasabah  mengalami perlambatan bisnis.

Kendati demikian, Irfanto mengatakan, pihaknya terus meningkatkan prinsip kehati-hatian guna mengantisipasi resiko kredit. "Untuk menjaga kualitas kredit yang lebih baik maka kita memperketat di dalam pemberian kredit dan juga memonitor atas pemberian kredit yang sudah diberikan serta meningkatkan proses collection," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/9).

Lewat strategi tersebut, Bank Mayora yakin target NPL pada akhir tahun 2018 sebesar 2,9% dapat tercapai. Saat ini rasio NPL Bank Mayora masih di kisaran 3,33% per Juni 2018 lalu. NPL tersebut meningkat dibandingkan  Juni 2017 sebesar 3,1%.

Sementara, Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan, per Agustus 2018 Bank Sumut mencatatkan NPL di level 4,84% secara gross. Rasio NPL ini menurun dibandingkan bulan Juni 2018 yang sempat menyentuh 5,05%. Hingga akhir tahun, Edie yakin, NPL akan berada di bawah 4%.

"NPL gross sampai dengan Agustus 4,84%. Proyeksi akhir tahun di bawah 4% karena program collection dan restrukturisasi dampaknya baru akhir tahun," imbuhnya.

Di PT Bank OCBC NISP Tbk,  pada awal kuartal III 2018 rasio NPL masih terjaga rendah di bawah 2%. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan walau NPL  terbilang rendah, kondisi ekonomi seperti gejolak mata uang, suku bunga, perang dagang, risiko kredit masih menjadi perhatian.

"Mitigasinya selain menerapkan prinsip kehati-hatian, termasuk mengetahui sejak dini kebutuhan dan kondisi masing-masing nasabah agar kedua pihak bisa menjadi solusi untuk jangka pendek maupun panjang," tuturnya. Sampai akhir tahun, Parwati optimistis, rasio NPL OCBC NISP masih akan ada di bawah 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×