Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal III-2023, sejumlah perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif, khususnya terkait pertumbuhan premi. Salah satunya PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) yang berhasil meraih pendapatan premi sebesar Rp 1,14 triliun hingga kuartal III-2023.
"Pencapaian itu naik sebesar 12%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun," ucap Wakil Presiden Direktur ACPI Nico Prawiro kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (2/11).
Secara rinci, Nico mengatakan produk asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor masih memberikan kontribusi tertinggi kepada pendapatan premi perusahaan. Adapun produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi sebesar 60% terhadap total pendapatan premi, sedangkan produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 30%. Sisanya, berasal dari produk lain, seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan.
Nico menyebut ACPI akan terus memperbesar pendapatan premi dari produk kendaraan bermotor untuk ke depannya. Dia menerangkan peningkatan porsi produk kendaraan bermotor dilakukan karena penjualan otomotif diprediksi akan terus meningkat.
Baca Juga: Premi Asuransi Umum Masih Tumbuh Positif, Ini Pemicunya
Nico juga menyebut ACPI menargetkan pendapatan premi sampai akhir tahun ini sebesar Rp. 1,5 triliun. Dia menyebut perusahaan terus meningkatkan kerja sama dengan perbankan, perusahan pembiayaan, perusahaan penunjang usaha asuransi atau broker Asuransi, hingga fintech untuk mencapai target tersebut. Selain itu, dia bilang ACPI juga melakukan inovasi komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan kerja sama pemasaran dengan pengembang fintech.
Nico menyakini bahwa prospek industri asuransi di Indonesia masih cerah pada 2024. Salah satunya dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa tumbuh positif. Hal itu juga membuat tingkat pertumbuhan premi secara umum pada tahun depan masih bisa bertumbuh. Menurut Nico, adanya pemilu di tahun depan tentunya juga harus diwaspadai. Selain itu, industri juga harus mewaspadai kondisi global dunia.
Sama halnya dengan ACPI, PT Asuransi Simas Insurtech atau Simas Insurtech juga mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023. Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyampaikan perusahaannya berhasil meraih pendapatan premi sebesar Rp 1,4 triliun hingga kuartal III-2023.
"Nilai itu Tumbuh signifikan sebesar 70%, jika dibandingakn periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 840 miliar," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (2/11).
Teguh menerangkan nilai tersebut tumbuh signifikan karena banyak volume transaksi dari marketplace dan fintech. Dengan demikian, mendorong pendapatan premi Simas Insurtech.
Baca Juga: Peta Jalan Asuransi Demi Kerek Penetrasi
Dia menyebut Simas Insurtech menargetkan pendapatan premi hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. Untuk mencapai target tersebut, dia mengungkapkan pihaknya akan menerapkan strategi, salah satunya memperluas ekosistem saluran distribusi berbasis digital.
Teguh juga memproyeksikan pendapatan premi Simas Insurtech pada tahun depan bisa menyentuh Rp 1,8 triliun. Meskipun demikian, dia tak menampik ada hal yang harus diwaspadai pada tahun depan, khususnya di kuartal I-2024. Salah satunya terkait tahun politik, kemungkinan akan ada penurunan aktivitas ekonomi. Sebab, pasar akan wait and see terlebih dahulu, tetapi situasi diyakini akan membaik pada kuartal II-2024.
Setali tiga uang, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance berhasil mencatatkan pendapatan premi bruto secara konsolidasian sebesar Rp 5,45 triliun.
"Nilai itu tumbuh 15,36%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,72 triliun," ucap Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (2/11).
Tatang menerangkan peningkatan premi bruto terbesar berasal dari lini bisnis Fire, Engineering, Marine Hull & Offshore. Ditambah dorongan dari stabilitas perekonomian nasional sepanjang 2023.