Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah memberikan penjaminan atas kredit modal kerja yang disalurkan oleh perbankan kepada pelaku usaha korporasi melalui program Penjaminan Pemerintah atau JAMINAH dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 1,53 triliun sampai dengan akhir Mei 2021.
Penjaminan itu berasal dari bank yang berpartisipasi dalam program penjaminan PEN seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank Resona Perdania, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, dan Standard Chartered Bank.
Hingga akhir Mei 2021, sektor usaha yang mendominasi penjaminan kredit modal kerja adalah sektor usaha ritel 19,5%, batubara 19,5%, kertas 13%, pakan ternak 10%, tekstil 19,2%, perkebunan 8,4%, otomotif 3%, konstruksi 2%, kulit dan alas kaki 1,3%, perikanan 1,2%, jasa outsourcing 1,1%, jamu dan kosmetik 1,8%.
Baca Juga: LPEI dan BCA jalin kerja sama pendanaan senilai Rp 3 triliun untuk akselerasi ekspor
Melalui program JAMINAH ini, sebanyak 30.612 tenaga kerja dapat tetap bekerja pada pelaku usaha yang memperoleh tambahan Kredit Modal Kerja, dimana sebagian besar tersebar pada sektor tekstil sebanyak 26% diikuti oleh sektor ritel 25% dan sektor jasa 10%.
Pertumbuhan kredit bank pun diharapkan dapat puloh di tahun 2021 melalui Perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.98/PMK.08/2020 dalam PMK No.32/PMK.08/2021 yang mempertimbangkan masukan dan saran dari perbankan serta pelaku usaha dalam berbagai aspek.
Pertama, jumlah tenaga kerja menjadi 100 orang/50 orang khusus untuk yang termasuk dalam sektor hotel, restoran, kafe dan bioskop.
Kedua, nilai penjaminan dimulai dari minimal Rp5 miliar. Ketiga, tenor penjaminan sampai dengan 3 tahun; (iv) tanggungan IJP oleh Pemerintah menjadi 80% sampai dengan 31 Juli 2021 dan 70% sampai dengan 17 Desember 2021.
Baca Juga: Ekonom LPEI UI prediksi penerimaan pajak masih bisa tertekan
Keempat, sektor prioritas yang dapat memperoleh coverage penjaminan sampai 80% bertambah menjadi 22 sektor; (vi) definisi justifikasi covid19 yang diperjelas. Kelima, kredit sindikasi tau club deal dapat mengikuti program JAMINAH.
Direktur Pelaksana I, Dikdik Yustandi mengatakan bahwa dengan JAMINAH diharapkan dapat memberikan kepercayaan bagi perbankan dalam menyalurkan kredit modal kerja (KMK) baru atau tambahan sehingga tercapai tujuan program untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha di tengah Pandemi Covid 19.
Saat ini LPEI terus berupaya meningkatkan sinergi dengan perbankan nasional dan daerah, mendorong penggunaan JAMINAH, sehingga semakin banyak pelaku usaha yang dapat menikmati fasilitas tersebut. Sampai dengan akhir Mei 2021, terdapat 22 perbankan yang sudah bekerja sama, baik melalui Perjanjian Kerja Sama maupun MOU, dan akan terus bertambah.
Baca Juga: Hingga April 2021, Bank Mandiri fasilitasi transaksi ekspor Rp 429,2 triliun
“Terdapat 22 perbankan baik Bank Himbara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Swasta maupun bank Asing yang telah berpartisipasi dalam program JAMINAH melalui penandatanganan PKS maupun MoU,” tambah Dikdik Yustandi dalam keterangan tertulis pada Selasa (29/6).
Capaian tersebut akan terus meningkat seiring tren pemulihan ekonomi, meningkatnya dan minat pengusaha dan perbankan dalam mengakses program Jaminah. LPEI optimis adanya respons positif perbankan dan dunia usaha akan meningkatkan utilisasi dari program JAMINAH.
Sebagai Special Mission Vehicles Kementerian Keuangan, LPEI berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penjaminan atas penyaluran kredit perbankan kepada pelaku usaha Korporasi yang terdampak COVID-19.
Selanjutnya: Mengejar Harum Bunga Simpanan Sampai BPR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News