kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga pertengahan Maret 2020, NPL akseleran mencapai 0,73%


Selasa, 21 April 2020 / 16:53 WIB
Hingga pertengahan Maret 2020, NPL akseleran mencapai 0,73%
ILUSTRASI. Ivan Tambunan CEO Akseleran.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech, Akseleran masih mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di posisi 0,73% hingga pertengahan Maret 2020 walaupun penyebaran corona (Covid-19) kian meluas. Rasio NPL tersebut turun dari realisasi bulan sebelumnya yakni 0,76%.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menegaskan, pihaknya berkomitmen menyalurkan pinjaman usaha kepada kepada peminjam yang layak memproleh pinjaman serta mendukung mereka di kondisi sulit saat ini. Guna mengantisipasi kenaikan NPL, Akseleran telah menyiapkan strategi.

“Pada prinsipnya, hanya peminjam yang memang layak untuk memperoleh pinjaman usaha dengan sejumlah kategori. Misalnya arus kas mereka masih baik dan bisnisnya tetap berjalan baik maka kami tetap mendukung kelangsungan bisnis usaha setiap peminjam,” kata Ivan dalam keterangan pers, Senin (20/4).

Baca Juga: Virus corona masih mewabah, Akseleran optimis dapat salurkan pinjaman Rp 2 triliun

Akseleran juga secara ketat melakukan penilaian kredit terhadap calon peminjam termasuk yang usahanya terkena dampak corona. Selanjutnya, melakukakn pemantauan secara berkelanjuan dan penerapan asuransi kredit.

Hingga akhir tahun, Akseleran yakin bisa menjaga NPL di bahwa 1%. Adapun realisasi pinjaman usaha yang disalurkan lebih dari Rp 1,1 triliun.

Akseleran akan terus melakukan penagihan sebagaimana kesepakatan perdata antara pemberi pinjaman dan peminjam. Dengan begitu, jika terdapat perubahan ketentuan di dalamnya Akseleran tetap tunduk terhadap persetujuan dari pihak terkait.

Sebanyak 90% produk pinjaman Akseleran berbentuk invoice dan pra invoice financing. Sejauh ini, belum ada peminjam Akseran bergerak di sektor pariwisata dan hanya sebagian kecil yang berada di sektor perdagangan atau bisnis manufaktur yang terhubung dengan pemasok dari negara asing yang terdampak pandemi Covid-19.

“Sebagian besar sektor bisnis peminjam kami berasal dari konstruksi, minyak dan gas serta pertambangan dimana semuanya berbasiskan invoice financing dan pra invoice financing yang sudah jelas pembayarannya sehingga tidak terlalu terdampak oleh Covid-19,” kata Ivan.

Untuk pengajuan pinjaman ke Akseleran juga mengalami pertumbuhan cukup signifikan di pertengahan Maret 2020 atau tumbuh hingga 97% dibandingkan pertengahan Januari 2020.

Baca Juga: Fintech lending tunda ekspansi bisnis hingga corona mereda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×