kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hore! BI dan bankir sepakat bunga kredit tetap melandai di tahun ini


Senin, 25 Januari 2021 / 19:37 WIB
Hore! BI dan bankir sepakat bunga kredit tetap melandai di tahun ini
ILUSTRASI. Antrean nasabah di kantor cabang Bank BRI, BSD, Tangerang Selatan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bahkan menyebut secara rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) perseroan sudah turun besar. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjabarkan, dalam periode Desember 2019 hingga November 2020 SBDK untuk segmen mikro di BRI sudah turun 75 bps. 

"Bahkan, khusus KUR suku bunganya telah menurun 100 bps menjadi 6%," ujarnya, Minggu (24/1). 

Lebih lanjut, pihaknya juga sepakat bahwa penurunan suku bunga kredit ke depan masih terbuka. Penyebabnya, tingkat efisiensi perbankan di kala pandemi tentu semakin meningkat, apalagi dengan beragam inisiatif digital yang terus dilakukan perbankan, termasuk BRI. 

Akan tetapi, yang menjadi persoalan saat ini tak lain adalah permintaan kredit. Sebab, meskipun bunga sudah turun cukup banyak, tren permintaan kredit baru tidak begitu besar lantaran daya beli masyarakat masih belum optimal di kala pandemi. 

Alhasil, bank nomor wahid di Tanah Air ini memilih untuk fokus mengambil peran sebagai mitra pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. 

"Salah satunya dengan mendukung peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat melalui penyaluran stimulus dan insentif sebagai kunci pertumbuhan kredit atau business follow stimulus," jelas Aestika. 

Baca Juga: Bank Optimistis Menatap Pertumbuhan Kredit

Begitu pula bank kecil seperti PT Bank Ina Perdana Tbk yang menyerukan hal serupa. Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu bilang sepanjang tahun 2020 lalu rata-rata bunga kredit perseroan sudah turun sangat besar. Bahkan sudah lebih dari 100 bps dalam kurun waktu 12 bulan. 

Dia juga memberi sinyal kalau laju bunga kredit di tahun ini bakalan terus turun. Akan tetapi besar atau kecilnya penurunan sangat bergantung pada kondisi pasar termasuk pertimbangan risiko masing-masing bank. "Tergantung situasi, kalau ekonomi membaik dan restrukturisasi kredit membaik kemungkinan (penurunan bunga kredit) bisa berlanjut," katanya. 

Di sisi lain, Bank sentral sudah bersiap membuat aturan baru, yang diharapkan bisa mempercepat transmisi kebijakan suku bunga acuan BI terhadap tingkat suku bunga kredit bank. 
Bocorannya, BI berencana untuk membuat kebijakan transparansi suku bunga. Singkatnya, BI akan meminta seluruh bank untuk mempulbikasi tingkat suku bunga kredit bank berdasarkan SBDK dan spread SBDK. 

Misalnya, terhadap suku bunga kebijakan dan suku bunga deposito 1 bulan. Payung hukumnya juga sedang disusun, BI saat ini tengah menggodok Peraturan Bank Indonesia (PBI) perihal tersebut, yang akan dikoordinasikan dengan OJK. 

Dus, harapannya dengan aturan baru itu nantinya efektivitas transmisi suku bunga kebijakan melalui penerapan bunga bank bisa lebih kuat. Sekaligus memperkuat sisi perlindungan konsumen. 

Selanjutnya: BI: Masih ada ruang bagi penurunan suku bunga acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×