Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT ICRA Indonesia, perusahaan pemeringkat, mendapuk PT Asuransi Eka Lloyd Jaya dengan peringkat BBB- (triple B minus) untuk kemampuan perusahaan membayar klaim. Peringkat ini menandakan kemampuan membayar klaim perseroan yang moderat. Faktor-faktor protektifnya di bawah rata-rata dan perubahan kondisi ekonomi yang merugikan dapat berpengaruh terhadap prospek pemenuhan kewajiban kepada tertanggung.
Dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kreshna D Armand, AVP Analyst Financial Institution Group ICRA menyebut, peringkat tersebut telah mempertimbangkan perbaikan kinerja bisnis dan finansial Asuransi Eka Lloyd terkait rencana ekspansinya dan dukungan yang kuat dari pemegang saham utama dalam hal permodalan.
"Namun, faktor-faktor ini dibatasi oleh kinerja finansial yang masih lemah dalam dua tahun terakhir dan skala operasional perseroan yang relatif kecil dalam industri asuransi umum yang kompetitif," ujarnya, Kamis (5/3).
Peringkat ini, dapat membaik, jika Asuransi Eka Lloyd mengeksekusi rencana bisnisnya dengan baik dan mampu meningkatkan hasil operasional dan skala bisnisnya. Sebaliknya, pertumbuhan secara agresif, khususnya dengan mengkompromikan prosedur underwriting atau menggunakan strategi lain sejenis atau perubahan lingkungan bisnis atau operasional yang merugikan dapat berdampak negatif pada peringkat.
Asuransi Eka Lloyd merupakan perusahaan asuransi umum yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki delapan jaringan kantor cabang di Medan, Padang, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Jogjakarta, Denpasar dan Makasar.
PT Adicahya Bintang Semesta mengantongi 78% saham Asuransi Eka Lloyd, dan PT Mensa Aktiva mengempit 12%, serta PT Gramindo Luhur Abadi sebanyak 10%. Per 31 Desember 2014, Asuransi Eka Lloyd membukukan premi bruto sebesar Rp 56,3 miliar dengan laba bersih Rp 1,5 miliar.
Adapun, asuransi properti atawa kebakaran menyumbang 37,1% dari produksi premi bruto. Diikuti oleh asuransi kargo 36,2%, kendaraan bermotor 19,8%, kecelakaan diri 6,2%, dan asuransi bisnis 0,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News