Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan modal internasional IFC bersama Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) menyetujui penambahan investasi US$ 300 juta di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Dana tersebut untuk mendukung peningkatan jumlah pinjaman bagi keluarga berpendapatan rendah, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan para wirausaha perempuan nasabah BTPN.
IFC menyediakan US$ 75 juta dalam mata uang rupiah dan memobilisasi US$ 225 juta - yang juga dalam mata uang rupiah - dari SMBC, pemilik 40% saham di BTPN. Pembiayaan ini diharapkan meningkatkan kemampuan BTPN membuka akses perbankan lebih lebar dan menciptakan produk baru.
“Dalam beberapa tahun terakhir, BTPN telah mengembangkan kemitraan strategis dengan IFC yang sangat mendukung BTPN dalam mencapai visinya menjadi bank mass market terbaik,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN, dalam keterangan resmi, Selasa (3/3). BTPN yakin, SMBC juga berkomitmen kuat mendorong bank ini berkontribusi dalam pembangunan.
Di Indonesia, wirausaha perempuan serta pelaku UMKM masih sulit mendapatkan akses pinjaman dari perbankan. Dalam empat tahun ke depan, BTPN berencana meningkatkan pinjaman kepada para pelaku UMKM serta pinjaman produktif untuk kalangan masyarakat miskin. Pinjaman ini diharapkan bisa diakses jutaan masyarakat berpendapatan rendah di Indonesia. Sebagian besar dari nasabah tersebut adalah pengusaha mikro perempuan yang akan dijangkau oleh BTPN melalui BTPN Syariah.
“SMBC berkomitmen untuk terus mendukung BTPN dalam meningkatkan pertumbuhan kredit, sekaligus menurunkan biaya dana. Dukungan tersebut diberikan secara berkelanjutan melalui kerjasama lebih jauh,” ujar Masayuki Shimura, Direktur Pelaksana SMBC sekaligus Kepala Divisi Asia Pasifik dan Divisi Bisnis Pasar Negara Berkembang.
“BTPN adalah mitra strategis kami dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia, salah satu tujuan kami yang sesuai dengan prioritas pemerintah Indonesia,” tambah Country Manager IFC Indonesia Sarvesh Suri.
Ia menambahkan, peningkatan akses layanan keuangan untuk kelompok yang selama ini belum sepenuhnya terlayani oleh jasa perbankan, termasuk untuk perempuan dan pengusaha di pedesaan, akan membantu kelompok tersebut mengembangkan usaha, sehingga bisa menghidupi keluarga mereka dengan lebih baik.
Kerjasama ini adalah investasi bersama kedua yang dilakukan oleh IFC dan SMBC di BTPN. Pada bulan Agustus 2014, IFC dan SMBC telah memberikan paket pembiayaan yang terdiri dari pinjaman senior dalam bentuk rupiah yang setara dengan US$ 50 juta dan pembiayaan dalam bentuk rupiah senilai US$ 150 juta. Pembiyaan senilai US$ 150 juta tersebut terdiri dari US$ 50 juta dari IFC dan US$ 100 juta dari SMBC yang bertujuan untuk membiayai pertumbuhan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News