kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IFG Life butuh dana Rp 24,7 triliun untuk selamatkan Jiwasraya


Rabu, 09 September 2020 / 17:25 WIB
IFG Life butuh dana Rp 24,7 triliun untuk selamatkan Jiwasraya
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Robertus Bilitea saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta (9/9/2020).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendirian Indonesia Finansial Group (IFG) Life butuh modal besar. Tak main-main dana yang dibutuhkan bahkan mencapai angka Rp 24,7 triliun sampai perusahaan bisa menjalankan bisnis. 

Direktur Keuangan dan Umum PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI Rizal Ariansyah mengungkapkan, sumber pendanaan tersebut berasal dari dua pos. Pertama suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 20 triliun.

"Kemudian BPUI funding untuk memenuhi selisih equity gap Jiwasraya sebesar Rp 4,7 triliun," kata Rizal dalam paparan di Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (9/9).

Baca Juga: Gantikan Jiwasraya, ini produk yang akan dipasarkan IFG Life

Seperti diketahui, nilai equity gap Jiwasraya mencapai Rp 24,2 triliun. Sementara setup IFG Life untuk siap beroperasi bersamaan dengan diterimanya portofolio Jiwasraya mencapai Rp 510 miliar. 

Rencananya, BPUI akan melakukan fundraising atau penggalangan dana senilai Rp 4,7 triliun dengan underlyng dividen anak perusahaan lainnya. Serta melakukan divestasi saham Jiwasraya Putra kepada mitra strategis dengan bidik dana Rp 2 triliun untuk tutupi gap equity 

"Apabila divestasi Jiwasraya batal maka dibutuhkan alternatif pendanaan lain," ungkapnya. 

Baca Juga: Bakal jadi penyelamat Jiwasraya, begini skema bisnis IFG Life

Direktur Utama BPUI Robertus Bilitea bilang, kebutuhan pendanaan IFG Life harus sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan memenuhi ketentuan minimal RBC di level 120% dari kewajiban yang ditanggung. 

"Angka Rp 20 triliun dan Rp 4,7 triliun untuk menanggung sekitar Rp 51 triliun yang direstrukturisasi. Itu kenapa dapat angka PMN Rp 20 triliun," ungkapnya. 

Baca Juga: Ini alasan pemerintah pilih opsi restrukturisasi untuk selamatkan Jiwasraya

Diketahui, Bahana mendapatkan suntikan PMN Rp 20 triliun pada tahun depan. Meski demikian, Komisi VI DPR akan kembali membahas penambahan PMN bagi Bahana pada Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Erick Thohir. 

Selanjutnya: Terkait Jiwasraya, Kejagung periksa bos OSO Manajemen Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×