Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Untuk investasi di saham, Taspen memilih saham-saham emiten yang mayoritas terdaftar pada indeks LQ45 dan didominasi oleh saham-saham BUMN yang tergolong saham-saham blue chips.
“Dalam proses pemilihan saham untuk alokasi investasi, kami selalu mengutamakan aspek makro ekonomi, fundamental, prospek bisnis, likuiditas dan valuasi perusahaan yang wajar dan seksama serta mempertimbangkan pula faktor-faktor teknikal,” jelasnya.
Baca Juga: Taspen terus dorong peningkatan layanan digital bagi peserta
Pada instrumen reksadana, Taspen berinvestasi melalui 15 manajer investasi (MI) yang memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) di atas Rp 4 triliun hingga Rp 50 triliun, di mana 90% di antaranya adalah MI yang menduduki peringkat 15 besar. Selain itu, hampir 50% penempatan reksadana Taspen pada MI milik BUMN.
“Kami berkomitmen untuk selalu menerapkan prinsip kehati-hatian yang kami pegang teguh guna menjamin keamanan dana investasi yang kami kelola untuk memberikan manfaat secara maksimal kepada peserta,” imbuh Antonius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News