Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja unitlink masih bergerak positif dalam dua bulan pertama tahun ini. Kalau sepanjang tahun lalu return unitlink saham tumbuh paling tinggi, dalam dua bulan terakhir unitlink pendapatan tetap justru lebih unggul.
Data PT Infovesta Utama hingga akhir Februari 2017 menunjukkan rata-rata unitlink pendapatan tetap mencetak imbal hasil 1,36% dari awal tahun. Angka ini lebih tinggi dari return rata-rata unitlink saham 1,18%. Sementara, unitlink campuran membukukan rata-rata return 0,93%.
Praska Putrantyo, Senior Research Analyst PT Infovesta Utama mengatakan, laju kinerja unitlink pendapatan didukung merekahnya pasar obligasi. "Tahun ini, prospek cerah masih memayungi unitlink pendapatan tetap dan unitlink saham. Hanya saja, pergerakan unitlink saham lebih fluktuatif dibanding unitlink pendapatan tetap." terang Praska kepada KONTAN, Selasa (7/3).
Praska bilang, fluktuatifnya kinerja unitlink tahun ini akan bergantung pada faktor eksternal dan internal. Dari eksternal, faktor utama berupa rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Beberapa analis memprediksikan, kenaikan suku bunga The Fed mulai Maret 2017.
Praska memperkirakan, return unitlink masih akan tumbuh sepanjang tahun ini. Hingga semester I-2017, kinerja unitlink saham kemungkinan lebih unggul dibanding unitlink campuran maupun pendapatan tetap dengan return sekitar 6%-8%. Sementara return unitlink campuran diprediksi 4%-6%. Sementara kinerja unitlink pendapatan tetap diperkirakan mencetak return 3%-5%.
Geger Maulana, Wakil Direktur Utama PT BNI Life Insurance menargetkan return unitlink saham BNI Life yakni B-Life Link Dana Maxima mencapai 3%-5% di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Per Februari 2017, unitlink saham andalan BNI Life itu menorehkan return 1,58%. Imbal hasil ini di atas rata-rata unitlink saham.
Untuk menggapai target return tahun ini, BNI Life mengandalkan saham sektor keuangan, infrastruktur, telekomunikasi dan agribisnis.
Nini Sumohandoyo, Corporate Marketing & Communications Director PT Prudential Indonesia mengatakan, nasabah sebaiknya selalu melihat prospek unitlink di jangka panjang karena kinerjanya lebih berpotensi tumbuh dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News