kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Imbal Hasil Unitlink Saham Diprediksi Bakal Terpuruk Hingga Akhir Tahun 2022


Senin, 17 Oktober 2022 / 15:58 WIB
Imbal Hasil Unitlink Saham Diprediksi Bakal Terpuruk Hingga Akhir Tahun 2022
Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). Imbal hasil unitlink saham bakal masih terpuruk hingga akhir tahun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bagi pemegang polis unillink yang berbasis saham ada baiknya melihat lagi pengaturan portofolio dari produk yang dimilikinya. Untuk saat ini, unitlink berbasis pendapatan tetap dan pasar uang dinilai masih lebih aman.

Alasannya, volatilitas yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah ikut menyeret kinerja dari imbal hasil unitlink yang berbasis saham. Bahkan, diprediksi imbal hasilnya bakal susah untuk di area positif hingga akhir.

Memang, di September 2022, imbal hasil unitlink yang berbasis saham mengalami penurunan paling dalam hingga -3,11% secara bulanan. Itu menyebabkan kinerja imbal hasil unitlink saham sepanjang tahun 2022 anjlok hingga -3,48%.

“Kalau dilihat secara rata-rata, kalau pun bisa positif di akhir tahun, rasanya bakal tipis sekali,” ujar Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada KONTAN, Senin (17/10).

Baca Juga: Hasil Investasi Unitlink BRI Life Mencapai Rp 611 Miliar Per Agustus 2022

Hanya saja, Wawan melihat bukan berati saat ini unitlink saham sedang tidak baik untuk dipilih. Adapun, untuk pemegang polis yang masih jangka panjang, menurutnya ini bisa jadi momen yang tepat untuk masuk ketika masih murah.

Alasannya, Wawan optimistis masih ada katalis positif di pasar saham salah satunya kinerja keuangan emiten di kuartal III. Ditambah, harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III yang di atas 5%.

“Ditambah unitlink kan tahun ini masa peralihan yang di reksadana pada dipindah-pindahin karena ada aturan ngak boleh lagi ditempatkan di reksadana. Di masa peralihan ini otomatis kalau lagi rugi ya terjadilah kenyataan,” jelasnya.

Sementara itu, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo bilang bahwa di tengah kondisi ekonomi saat ini yang paling banyak terdampak ialah unitlink saham jika dibandingkan dengan jenis fund lainnya. Meskipun, jenis fund yang lain memiliki dampak juga.

Baca Juga: BRI Life Catatkan Hasil Investasi Unitlink Rp 611 Miliar per Agustus 2022


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×