Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kartu debit beredar PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang sudah menggunakan chip baru mencapai 57% dari total kartu hingga Mei 2020. Oleh karena itu, bank swasta terbesar di Tanah Air ini masih harus bekerja keras untuk bisa memenuhi target minimal implementasi kartu chip yang dipersyarakatkan regulator tahun ini.
Sesuai aturan BI, seluruh kartu debit perbankan yang beredar sudah harus menggunakan chip pada akhir 2021. Sampai akhir tahun ini, bank dipersyaratkan sudah harus memenuhi minimal 80%.
Baca Juga: Proses implementasi kartu debit chip Bank Mandiri terhambat pandemi corona
Selama pandemi Covid-19, proses migrasi kartu chip itu tentu terkendala mengingat Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus telah membuat aktivitas nasabah untuk datang ke kantor cabang berkurang. Apalagi beberapa cabang juga sempat ditutup sementara.
"Selama pembatasan menyebabkan akses masyarakat untuk penukaran kartu debit menjadi tertutup sementara. Namun, Customer Service Digital di kantor cabang lebih dari 870 buah siap melayani penukaran kartu debit secara mandiri selama jam operasional cabang," kata Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA pada Kontan.co.id, Jumat (10/7).
Hingga Mei 2020, jumlah kartu debit BCA mencapai sekitar 22,3 juta atau tumbuh 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY). Dari jumlah itu, sudah 57% berbasis chip dan jumlah kartu berchip itu sudah 30% berlogo GPN.
BCA berharap perseroan masih bisa memenuhi konversi kartu debit lama ke kartu berchip sehingga implementasi bisa mencapai 80% hingga akhir tahun. Untuk mencapai itu, perseroan akan mengintensifkan edukasi, mempermudah, memperluas akses untuk penukarannya, serta memberikan promosi untuk mendorong konversi.
Baca Juga: Transaksi kartu debit BNI di e-commerce capai Rp 500 miliar selama semester I
Raymon bilang, BCA sebagai bagian dari perbankan nasional selalu mendukung upaya regulator dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi perbankan bagi masyarakat, salah satunya dengan upaya mendorong masyarakat untuk menggunakan kartu debit yang sudah menggunakan chip.
"Perseroan terus berupaya untuk mendorong nasabah dalam mengimplementasikan chip pada kartu debit untuk meminimalisir tindak kejahatan dalam bertransaksi perbankan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News