Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses implementasi kartu debit chip pada sejumlah bank terhambat akibat pandemi Covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus tersebut telah membuat aktivitas nasabah untuk datang ke kantor cabang berkurang.
Sementara untuk menukarkan kartu debit yang belum berlogo GPN harus dilakukan ke kantor cabang. Kendala itu salah satunya diakui oleh Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang.
Baca Juga: Transaksi kartu debit BNI di e-commerce capai Rp 500 miliar selama semester I
"Pandemi ini berdampak cukup besar terhadap proses implementasi chip ini. Adanya arahan pemerintah terkait PSBB membuat masyarakat mengurangi aktivitas untuk datang ke cabang," kata pria yang akrab disapa Gugie ini pada Kontan.co.id, Jumat (10/7).
Hingga 30 Juni, implementasi Mandiri Debit Chip mencapai 9,17 juta kartu atau sebesar 62% dari jumlah kartu debit yang dipersyaratkan untuk chip yang sebesar 14,9 juta kartu. Dari jumlah kartu debit chip yang beredar itu sudah 4,7 juta kartu atau 52% menggunakan logo GPN.
Meski demikian, Bank Mandiri tetap mengejar agar implementasi kartu debit chip minimal mencapai 80% sampai akhir tahun. Perseroan telah menyiapkan strategi-strategi untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga: Kasikorn Bank suntik modal Bank Maspion (BMAS) senilai Rp 3 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News