Reporter: Christine Novita Nababan |
MAKASAR. Perbankan melakukan berbagai macam cara demi menggenjot jumlah nasabah. Bank Muamalat misalnya, akhir pekan lalu merilis dua produk baru bertajuk Tabungan Muamalah Umroh dan Pembiayaan Umroh Muamalat. Produk ini diharapkan menjaring 2.000-3.000 nasabah baru di tahun ini.
Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin mengatakan, hingga enam bulan ke depan pihaknya berharap mampu mengantongi dana pihak ketiga sebesar Rp 500 miliar dari Tabungan Umroh. "Ini bagian dari upaya kami meningkatkan pangsa pasar hingga 50% di sepanjang 2011 ini," ujarnya.
Syarat memiliki Tabungan Umroh, nasabah cukup membuka rekening dengan saldo awal Rp 200.000. Nantinya, nasabah yang akan menentukan target pencapaian dana, yakni minimal Rp 10 juta dan maksimal Rp 50 juta.
Produk ini tidak terkena biaya administrasi dan tidak terbebani biaya penutupan rekening bila target dana tercapai. Tetapi, jika target dana meleset, bank mengutip biaya Rp 100.000 pada penutupan rekening. “Nasabah produk ini mendapatkan perlindungan asuransi jiwa gratis senilai Rp 20 juta,” kata Arviyan berpromosi.
Sementara Pembiayaan Umroh Muamalat merupakan fasilitas pinjaman dengan plafon maksimal Rp 35 juta. Syaratnya, nasabah memiliki saldo Tabungan Umroh minimal 30% dari total biaya umroh. Debitur tidak perlu menyerahkan agunan ke bank.
Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasional Muamalat, mengatakan, dua produk pertama di 2011 ini merupakan upaya pengembangan produk ritel untuk meningkatkan jumlah nasabah dan menghimpun DPK. "Seluruh infrastruktur yang mendukung produk ritel akan terus kami tingkatkan," ujarnya.
Akhir tahun lalu, nasabah Muamalat tercatat sekitar 3 juta. Total DPK mencapai Rp 17,4 triliun, naik 30,9% ketimbang tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News