Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test
JAKARTA. Setelah melaksanakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) 88,65% saham Bank Agroniaga, kini BRI berniat mengakuisisi Bank Bukopin.Kajian BRI pun semakin serius.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, BRI memiliki dana nganggur sebesar Rp 2 triliun dari hasil penerbitan surat utang junior (subdebt), akhir tahun lalu. Dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai akuisisi saham Bank Bukopin. Bila nanti BRI memutuskan untuk membeli saham Bank Bukopin, tidak tanggung-tanggung, BRI berniat menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi saham di atas 51%.
"Nantinya Bank Agro dan Bank Bukopin akan kami lebur jadi satu dan memfokuskan bank ini untuk menggarap penyaluran kredit mikro dan pertanian," terang Sofyan, Senin (23/8).
Selain BRI, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain yang berniat memiliki saham Bank Bukopin adalah PT Jamsostek. BUMN yang bergerak di bidang asuransi pekerja ini telah menyiapkan dana Rp 500 miliar untuk mengambil alih 20% saham Bank Bukopin milik Yayasan Bina Kesejahteraan Warga Bulog (Yanatera Bulog).
Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menilai, tidak ada salahnya Jamsostek dan BRI bersaing untuk membeli saham Bank Bukopin. "Kami biarkan mereka bersaing secara sehat. Tentunya yang akan memilih adalah Bukopin," ujarnya.
Ia menerangkan, rencana kedua BUMN ini untuk membeli saham Bukopin tidak akan menimbulkan konflik. Sebab, keduanya memiliki tujuan berbeda. "Jamsostek hanya melakukan penyertaan modal di Bukopin, bukan untuk memiliki bank. Sedangkan, BRI untuk mengakuisisi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News