Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi likuiditas ketat membayangi perbankan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengejar peningkatan dana murah. Salah satu langkah yang dilakukan mengoptimalkan layanan payroll.
Per 30 September 2023, kontribusi dana murah milik BSI yang terdiri dari giro dan tabungan mencapai Rp 156,31 triliun atau setara dengan 59,63% dari total dana pihak ketiga (DPK). Kontribusi tersebut turun dari periode sama tahun lalu sekitar 60,90%.
Sementara itu, di periode yang sama, tabungan bisnis menjadi salah satu enabler pertumbuhan dana BSI dengan persentase pertumbuhan sebesar 134,41%.
Baca Juga: BSI Berupaya Tingkatkan Pembiayaan Hijau di Sektor Properti
Direktur Retail Banking BSI Ngatari bilang langkah ini dinilai efektif dan sesuai dengan target BSI untuk meningkatkan customer based di tahun ini. Di sisi lain, layanan payroll juga mampu mengoptimalkan pengelolaan bagi hasil.
“Langkah ini juga sejalan dengan rencana kami mengoptimalisasi layanan digital melalui BSI Mobile yang terkoneksi dengan semua rekening yang dimiliki nasabah,” ujarnya, Kamis (7/12).
Ia pun berharap dalam menggarap bisnis payroll ini dapat memperkuat likuiditas BSI, melengkapi produk tabungan wadiah yang memiliki impact cost of fund yang rendah dan juga menguntungkan nasabah karena tidak adanya biaya administrasi bulanan.
Dari sisi korporasi, dengan adanya strategi ini, Ngatari bilang, perusahaan yang menjadi nasabah BSI juga dapat meningkatkan efisiensi, terutama untuk mengatur jadwal pembayaran dan transaksi bisnis melalui layanan cash management korporat. Dengan demikian, cashflow perusahaan dapat dikelola dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News