kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Incar sektor pertanian, JTrust bentuk multifinance


Senin, 28 Desember 2015 / 18:21 WIB
Incar sektor pertanian, JTrust bentuk multifinance


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tahun 2016 sudah di depan mata. Perbankan bersiap menyongsong tahun baru dengan berbagai ekspansi bisnis. Salah satunya adalah Bank JTrust Indonesia. Bank yang 99% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan asal negeri Sakura Jepang ini, berencana membentuk perusahaan pembiayaan di tahun 2016.

Direktur Utama JTrust Bank Ahmad Fajar menjelaskan, nantinya perusahaan pembiayaan atau multifinance itu akan fokus menyalurkan kredit di sektor pertanian dan juga kredit otomotif. Menariknya, perusahaan yang akan menjadi sister company JTrust Bank Indonesia ini merupakan perusahaan hasil kerja sama dengan perusahaan pembiayaan asal Thailand bernama Group Lease.

Selama lima tahun mengembangkan bisnis pembiayaan di negeri gajah putih itu, Group Lease sukses membangun dan mengembangkan sistem pertanian di negara tersebut. Tak hanya di Thailand, Group Lease juga merambah Vietnam, Myanmar dan Kamboja. Tahun depan, Group Lease ingin mengembangkan bisnis di Indonesia.

Modal pendirian perusahaan pembiayaan baru ini, kata Ahmad Fajar, sepenuhnya berasal dari JTrust Asia yang berkedudukan di Singapura dan juga Group Lease. Tahap awal, JTrust Asia menyetorkan modal Rp 100 miliar untuk pendirian perusahaan multifinance tersebut.

“JTrust Bank akan menjadi point of sales dari penyaluran pembiayaan perusahaan multifinance ini. Sebanyak 61 cabang JTrust Bank Indonesia yang tersebar akan menjadi channeling dalam penyaluran kredit yang dilakukan perusahaan pembiayaan ini kedepannya,” jelas Ahmad Fajar di Jakarta, Senin (28/12).

Untuk tahap awal, lanjut Ahmad Fajar, penyaluran pembiayaan di sektor pertanian akan fokus dilakukan di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Metode pengembangan bisnis dilakukan dengan mekanisme 60% kredit yang disalurkan akan diberikan kepada petani melalui koperasi atau kelompok tani dengan uang muka ringan.

Lebih lanjut Ahmad Fajar menjelaskan, perusahaan pembiayaan tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada April 2016. Saat ini, perseroan tengah menanti izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk izin operasionalnya.

Nantinya, perusahaan pembiayaan bentukan JTrust Asia dan Group Lease ini juga akan bekerja sama dengan perusahaan produsen alat pertanian ringan di Jepang. Nah, alat pertanian ringan tersebut akan disalurkan kepada petani di Indonesia.

“Menggandeng perusahaan di Jepang yang bergerak dibidang pembuatan alat pertanian ringan sebagai partner. Nantinya alat pertanian ringan ini akan disalurkan ke koperasi maupun kelompok tani di Indonesia,” ucap Ahmad Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×