kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB


Rabu, 19 Februari 2014 / 16:47 WIB
Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB
ILUSTRASI. Pelemahan IHSG pekan ini diikuti dengan penurunan kapitalisasi pasar di bursa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia seharusnya tidak larut dalam dalam agenda negara tetangga dalam perumusan Qualified ASEAN Bank (QAB). Sebab banyak negara tetangga justru yang takut bank asal Indonesia memasuki pasar mereka.

Menurut Gatot Murdiantoro Suwondo, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), selama ini negara tetangga yang merasa takut berusaha memasukkan usulan yang menyulitkan bank Indonesia seperti total aset harus sangat besar. "Sayangnya kita terbawa dengan usulan mereka," kata Gatot di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut dia, tujuan mereka supaya bank asal Indonesia tidak bisa masuk. Sayangnya elit politik dalam negeri ada yang larut sehingga mengusulkan merger sebagian bank-bank terutama bank BUMN, dengan alasan bisa bersaing di pasar perbankan ASEAN. "Saya dengan tegas mengatakan itu tidak perlu," ujar Gatot.

Ke depan, agenda negara tetangga harus diwaspadai. Jangan sampai kepentingan perbankan Indonesia dikorbankan mengingat potensi pasar perbankan Indonesia terbesar di kawasan ASEAN. "Sekarang masih tarik ulur proses pembahasan QAB. Jangan sampai Indonesia nggak bisa masuk pasar mereka sementara bank mereka bisa masuk pasar kita," pungkas Gatot.

Sebagaimana diketahui, pembahasan draft QAB masih berlangsung diantara pemerintah berbagai negara ASEAN. Menurut Mulya Effendi Siregar, Deputi Komisioner OJK, diperkirakan proses ini akan rampung pada April. Setelah disetujui oleh para Menteri Keuangan sepuluh negara aggota ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×