kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.553   282,72   4,51%
  • KOMPAS100 956   48,39   5,33%
  • LQ45 743   39,76   5,65%
  • ISSI 203   6,53   3,32%
  • IDX30 385   20,69   5,67%
  • IDXHIDIV20 466   21,08   4,74%
  • IDX80 108   5,22   5,07%
  • IDXV30 111   3,40   3,15%
  • IDXQ30 127   6,44   5,36%

Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB


Rabu, 19 Februari 2014 / 16:47 WIB
Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB
ILUSTRASI. Pelemahan IHSG pekan ini diikuti dengan penurunan kapitalisasi pasar di bursa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia seharusnya tidak larut dalam dalam agenda negara tetangga dalam perumusan Qualified ASEAN Bank (QAB). Sebab banyak negara tetangga justru yang takut bank asal Indonesia memasuki pasar mereka.

Menurut Gatot Murdiantoro Suwondo, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), selama ini negara tetangga yang merasa takut berusaha memasukkan usulan yang menyulitkan bank Indonesia seperti total aset harus sangat besar. "Sayangnya kita terbawa dengan usulan mereka," kata Gatot di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut dia, tujuan mereka supaya bank asal Indonesia tidak bisa masuk. Sayangnya elit politik dalam negeri ada yang larut sehingga mengusulkan merger sebagian bank-bank terutama bank BUMN, dengan alasan bisa bersaing di pasar perbankan ASEAN. "Saya dengan tegas mengatakan itu tidak perlu," ujar Gatot.

Ke depan, agenda negara tetangga harus diwaspadai. Jangan sampai kepentingan perbankan Indonesia dikorbankan mengingat potensi pasar perbankan Indonesia terbesar di kawasan ASEAN. "Sekarang masih tarik ulur proses pembahasan QAB. Jangan sampai Indonesia nggak bisa masuk pasar mereka sementara bank mereka bisa masuk pasar kita," pungkas Gatot.

Sebagaimana diketahui, pembahasan draft QAB masih berlangsung diantara pemerintah berbagai negara ASEAN. Menurut Mulya Effendi Siregar, Deputi Komisioner OJK, diperkirakan proses ini akan rampung pada April. Setelah disetujui oleh para Menteri Keuangan sepuluh negara aggota ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×