kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB


Rabu, 19 Februari 2014 / 16:47 WIB
Indonesia jangan larut dalam perumusan QAB


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia seharusnya tidak larut dalam dalam agenda negara tetangga dalam perumusan Qualified ASEAN Bank (QAB). Sebab banyak negara tetangga justru yang takut bank asal Indonesia memasuki pasar mereka.

Menurut Gatot Murdiantoro Suwondo, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), selama ini negara tetangga yang merasa takut berusaha memasukkan usulan yang menyulitkan bank Indonesia seperti total aset harus sangat besar. "Sayangnya kita terbawa dengan usulan mereka," kata Gatot di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut dia, tujuan mereka supaya bank asal Indonesia tidak bisa masuk. Sayangnya elit politik dalam negeri ada yang larut sehingga mengusulkan merger sebagian bank-bank terutama bank BUMN, dengan alasan bisa bersaing di pasar perbankan ASEAN. "Saya dengan tegas mengatakan itu tidak perlu," ujar Gatot.

Ke depan, agenda negara tetangga harus diwaspadai. Jangan sampai kepentingan perbankan Indonesia dikorbankan mengingat potensi pasar perbankan Indonesia terbesar di kawasan ASEAN. "Sekarang masih tarik ulur proses pembahasan QAB. Jangan sampai Indonesia nggak bisa masuk pasar mereka sementara bank mereka bisa masuk pasar kita," pungkas Gatot.

Sebagaimana diketahui, pembahasan draft QAB masih berlangsung diantara pemerintah berbagai negara ASEAN. Menurut Mulya Effendi Siregar, Deputi Komisioner OJK, diperkirakan proses ini akan rampung pada April. Setelah disetujui oleh para Menteri Keuangan sepuluh negara aggota ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×