kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Indonesia Re Ungkap Tantangan Merealisasikan Produk Asuransi Parametrik Bencana


Minggu, 15 Juni 2025 / 09:59 WIB
Indonesia Re Ungkap Tantangan Merealisasikan Produk Asuransi Parametrik Bencana
ILUSTRASI. Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re . Indonesia Re diberikan mandat oleh Kemenkeu untuk ikut serta menyusun mekanisme produk asuransi parametrik bencana dengan skema konsorsium.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perasuransian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah berkolaborasi menyusun produk khusus asuransi parametrik bencana dengan skema konsorsium. Pengimplementasian produk tersebut rencananya akan ditargetkan pada Januari 2026.

Adapun PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re dan PT Reasuransi Maipark Indonesia menjadi pihak dari sektor perasuransian yang diberikan mandat oleh Kemenkeu untuk ikut serta menyusun mekanisme produk asuransi parametrik bencana dengan skema konsorsium. 

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu tak memungkiri memang ada tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan produk asuransi parametrik bencana. Dia bilang tantangannya ada di sisi kolaborasi.

Baca Juga: Nasional Re Dorong Pemerataan Akses Pendidikan dan Gizi Anak di Timur Indonesia

"Tantangannya itu menggandeng semua pihak, kolaborasinya," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/6).

Tantangan lainnya, Benny juga menyebut perasuransian bersama pemerintah perlu memastikan bahwa produk asuransi parametrik bencana bisa diterapkan secara berkelanjutan.

"Disampaikan Kementerian Keuangan mudah-mudahan produk itu tak cuma setahun atau dua tahun saja. Jadi, memastikan bisa sustainable. Hal itu memang yang menjadi tantangan," ujar Benny.

Lebih lanjut, Benny menyampaikan saat ini penyusunan produk tersebut sudah dalam tahap akhir dan pihaknya tinggal menunggu finalisasi sembari menanti terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK). 

Baca Juga: Indonesia Re Akan Ajukan Tambahan Modal dengan Mempertimbangkan Berbagai Skema

"Mereka (pemerintah) sedang dalam proses untuk menyiapkan PMK. Target PMK kemungkinan keluar pada kuartal III-2025. Kami sama-sama menindaklanjuti nanti," ucapnya.

Benny mengungkapkan dalam PMK tersebut akan tertuang jelas mengenai mekanisme, bentuk, dan ketentuan lainnya mengenai produk asuransi parametrik bencana dengan skema konsorsium. Dia juga membeberkan nantinya akan terdapat perusahaan asuransi, reasuransi dalam negeri, dan berbagai pihak yang akan tergabung dalam konsorsium.

"Jadi, kami berkolaborasi dengan pemerintah, asuransi dan reasuransi dalam negeri, peneliti, dan pihak lainnya," kata Benny.

Selanjutnya: Kenapa Samsung A15 Cocok Buat Streaming Drakor? Layar Luas & Baterainya Awet!

Menarik Dibaca: Kenapa Samsung A15 Cocok Buat Streaming Drakor? Layar Luas & Baterainya Awet!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×