Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari juga menambahkan, alasan Kredivo melantai di bursa saat ini ialah karena ada kesempatan mengingat hubungan yang baik dengan VPC sebagai perusahaan cangkang yang sudah dua kali menyediakan fasilitas kredit sebesar US$ 100 juta pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi US$ 200 juta pada bulan Juni 2021.
“Memang kesempatannya datang karena mereka itu perusahaan yang ternama di pasar Amerika. Jadi ketika kesempatan datang untuk bisa akses modal yang sangat besar karena kami berencana menghimpun dana lebih dari US$ 400 juta itu tidak akan mudah sehingga bisa mempercepat ekspansi bisnis kamu,” ujar Indina.
Asal tahu saja, dana yang dikumpulkan dari IPO akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki, ekspansi ke pasar regional, dan pengembangan lini bisnis baru. Untuk ekspansi ke pasar regional, perusahaan berencana melakukan ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat.
“Kalau untuk pengembangan lini bisnis baru, kita sudah menyiapkan beberapa namun belum bisa diumumkan saat ini,” imbuh Indina.
Ditanya mengenai melantai di bursa Indonesia, perusahaan juga tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya akan masuk ke situ. Hanya saja, untuk saat ini perusahaan memilih Nasdaq karena kebutuhan dananya pun besar sehingga bursa dianggap bisa memenuhi kebutuhan itu.
Baca Juga: Startup lokal banjir suntikan modal, ini pemicunya
“Nasdaq adalah bursa perusahaan teknologi yang cukup besar yang berisi perusahaan teknologi dari beberapa negara. Grab dan Sea group kan juga sudah masuk ke sana,” tambah Akhsay.
Co-CEO dari VPCB dan Partner dari VPC Gordon Watson juga bilang bahwa pihaknya melihat bahwa Kredivo memiliki pertumbuhan cepat dalam menjalankan bisnisnya terutama setelah VPC berinvestasi pada awal tahun 2020. Sebagai informasi, pengguna Kredivo saat ini sudah mencapai 4 juta pengguna dan rata-rata konsumen bertransaksi sebanyak 25 kali dalam setahun.
“Kredivo telah menghadirkan platform yang mengagumkan dan mampu berekspansi ke pasar-pasar baru. Kemampuan dari tim manajemen kelas dunia yang dimiliki Kredivo terbukti tidak hanya mampu mengeksekusi strategi bisnisnya, tetapi juga merevolusi industri fintech di Asia Tenggara.” ungkap Gordon.
FinAccel sebelumnya juga telah didukung oleh investor terkemuka seperti Square Peg, Mirae Asset, NAVER, Jungle Ventures, GMO Internet, dan Telkom Indonesia.
Dalam aksi korporasi ini, Goldman Sachs Pte. akan bertindak sebagai penasihat keuangan dan Cooley LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi Kredivo.
Selanjutnya: Berada di posisi 287 dalam daftar Fortune Global 500, ini kata Pertamina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News