Reporter: Ahmad Febrian, Markus Sumartomdjon, Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat modal ventura berinvestasi di usaha rintisan atau startup di Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia.
Merujuk laporan Golden Gate Ventures bertajuk Southeast Asia Start Up Ecosystem 2.0, total investasi modal ventura di Asia Tenggara mencapai US$ 7,7 miliar di 2020. Angka ini melonjak berlipat-lipat dibanding satu dekade lalu US$ 130 juta.
Tahun ini diprediksi juga akan membesar. Bulan ini saja, sejumlah start up Indonesia juga panen suntikan dana. Gudang Aja semisal, marketplace fast moving consumer goods mendapat pendanaan US$ 100 juta dari Asia Patners dan Falcon Edge.
Suntikan modal investor ke para startup yang meroket tidak terlepas dari banyaknya jumlah penduduk yang melek teknologi digital. Tahun lalu, penduduk Indonesia yang jadi pelanggan operator seluler mencapai 125% dari populasi, dan yang berlangganan internet sebesar 45% dari total penduduk.
Baca Juga: Layanan start up titip belanja laris manis saat penerapan PPKM
Nilai ekonomi digital Indonesia pun bakal terus meroket lantaran efek penggunaan teknologi digital yang makin masif. Pandemi membuat semakin banyak orang yang menggunakan teknologi digital, termasuk di Indonesia.
Tak heran, Google Temasek memproyeksikan, nilai ekonomi digital Indonesia yang di 2020 masih US$ 44 miliar bisa melejit menjadi US$ 124 miliar pada 2025. Pandemi justru mempercepat orang memakai teknologi digital, kata Pandu Sjahrir, Pendiri AC Ventures, ke KONTAN, Jumat (23/7).
Inilah yang membuat modal ventura berani berinvestasi di startup lokal, termasuk AC Ventures. Menurut Pandu, tahun ini, AC Ventures injeksi modal ke sejumlah startup total US$ 60 juta US$ 70 juta. Tahun lalu US$ 40 juta.
Baca Juga: Telkomsel Mitra Inovasi kucurkan pendanaan ke start up yang mendapat berkah pandemi
Startup yang sudah AC Ventures injeksi antara lain Buku Warung, Finantieer, Aruna, Majoo, Gajiku, Eden Farm, dan ProSpark.
PT Telkomsel Mitra Inovasi, anak usaha PT Telkomsel, juga gencar melakukan investasi ke sejumlah startup. Mulai Kredivo, PriyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, hingga Inspiro. Total dana yang mereka investasikan US$ 40 juta.