kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Industri dapen banyak tantangan di tahun depan


Selasa, 15 November 2016 / 05:30 WIB
Industri dapen banyak tantangan di tahun depan


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global di tahun depan membayangi kinerja dana pensiun (dapen) untuk meraih imbal hasil pengelolaan dana yang optimal. Mudjiharno Sudjono, Direktur Utama Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia (Dapen BRI) mengatakan, cukup sulit menargetkan imbal hasil  double digit pada tahun depan.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mengganjal kinerja dapen tahun depan. Pertama, ketidakpastian global pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Kedua, kondisi domestik yang diperkirakan masih kurang bergairah. Hal ini lantaran tahun depan dana pensiun wajib meningkatkan kepemilikan SBN menjadi minimum 30%. Sementara rata-rata kupon obligasi SBN hanya 6,5%.

"Total dana kelolaan Dapen BRI saat ini kurang lebih Rp 16 triliun. Artinya sekitar Rp 4,8 triliun kami alokasikan pada SBN," jelas Mudjiharno.

Instrumen investasi lainnya seperti deposito juga semakin pudar pesonanya karena tren suku bunga single digit. Adapun instrumen lain seperti saham dan reksadana juga belum memberikan harapan.

Salah satu harapan dana pensiun yaitu mengandalkan kupon obligasi korporasi yang berkisar 8%. Dapen BRI juga menyiasati return yang mini dengan menebar investasi properti dengan imbal hasil cukup bagus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×