Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli
Ristiawan bilang, sampai saat ini pihaknya mencatat pengajuan pembiayaan multiguna masih disalurkan untuk modal usaha, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Melihat kondisi perekonomian, sampai saat ini posisi Multiguna akan stagnan. Ini terlihat dari komposisi realisasi Mei dan running rate Juni yang tidak bergerak. Sebenarnya multiguna merupakan produk yang cukup profitable untuk ditingkatkan, walaupun tingkat resiko lebih tinggi daripada pembiayaan kendaraan. Namin, pandemi memaksa CNAF menahan seluruh rencana expansi produk,” kata dia.
Baca Juga: Restrukturisasi kredit multifinance capai Rp 121,92 triliun
Asal tahu saja, saat ini pihaknya tengah memantau kondisi perekonomian. Sehingga pihaknya memproyeksi tahun depan akan menggenjot seluruh produk, khususnya Multiguna.
“Kami memproyeksi sampai akhir tahun pembiayaan Multiguna akan tetap stagnan. Sebab, CNAF fokus untuk memastikan portofolio dalam kondisi yang sehar,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News