Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit mencatatkan kinerja cemerlang beberapa tahun terakhir. Kondisi ini diyakini bakal berlanjut hingga tahun 2018 ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menyebut, sektor industri penjaminan mengalami pertumbuhan di kisaran 30% dalam beberapa tahun ke belakang. Tren tersebut diharapkan bisa berulang pada 2018 ini.
Program kredit usaha rakyat (KUR) pun masih akan jadi pendorong bisnis penjaminan sepanjang tahun ini. Pemerintah sendiri mengalokasikan Rp 120 triliun untuk disalurkan dalam program tersebut pada 2018.
Selain itu, pertumbuhan penjaminan kredit di sektor UMKM masih akan menjadi pelecut bisnis penjaminan kredit. "Industri UMKM punya potensi untuk tetap tumbuh positif sehingga mendorong permintaan produk penjaminan kredit," kata Dian beberapa waktu lalu.
Melihat potensi ini, Dian menilai pelaku usaha pun bakal makin berlomba untuk meningkatkan penetrasinya. Dengan begitu, kehadiran penjaminan kredit pun bakal makin diketahui dan dimanfaatkan oleh pasar.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menjadi pendorong penyaluran kredit oleh sejumlah lembaga keuangan di tahun ini. Potensi dari sini pun menjadi incaran para pelaku jasa penjaminan kredit.
Sekedar info, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh pelaku usaha di sektor ini mencapai Rp 178,86 triliun hingga akhir tahun 2017. Angka tersebut naik 33,9% dari posisi pada akhir tahun 2016 yang sebesar Rp 133,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News