kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri penjaminan masih lihat prospek positif meski bunga kredit naik


Kamis, 09 Agustus 2018 / 18:08 WIB
Industri penjaminan masih lihat prospek positif meski bunga kredit naik
ILUSTRASI. ilustrasi perusahaan penjaminan kredit


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan mulai mengerek bunga kredit. Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan beberapa bulan ke belakang.

Kenaikan suku bunga ini tidak hanya bisa berdampak pada bisnis perbankan, namun juga penjaminan kredit. Meski begitu, pelaku industri penjaminan kredit yakin bisa meminimalisir risiko negatif yang muncul.

Bunga kredit yang lebih tinggi memang berpotensi meningkatkan risiko kredit bermasalah. Namun demikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta yakin potensi kenaikan tersebut bisa dihadapi dengan lebih baik.

Ia menilai baik perusahaan perbankan maupun penjaminan kredit sama-sama akan mendorong selektivitas yang lebih baik dalam berbisnis. Termasuk memilih nasabah yang punya risiko cukup besar.

Selain itu, tren pertumbuhan ekonomi pun masih berada dalam rentang yang positif. Hal ini bisa mendukung debitur dalam memenuhi kewajibannya.

Oleh karena itu, potensi pembengkakan kredit macet diyakini bisa ditekan. "Begitu juga rasio klaim industri penjaminan bisa lebih baik," kata dia, Kamis (9/8).

Sementara sampai bulan Mei 2018 ini bisnis penjaminan kredit harus menanggung klaim yang naik signifikan. Yakni mencapai 98,3% jadi Rp 335 miliar. Kenaikan klaim ini akibat meningkatkan kredit macet perbankan di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×