Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri perbankan umum meraup laba bersih sebesar Rp 70,73 triliun sepanjang Januari 2013-Agustus 2013. Angka ini meningkat sebesar 18,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 59,72 triliun. Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh ekspansi kredit yang mencapai 22,2%.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan kinerja perbankan umum Januari-Agustus 2012, ekspansi laba tersebut telah mengalami pelambatan. Pada periode tersebut laba bersih meningkat 24% menjadi Rp 59,72 triliun.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), peningkatan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp 289,07 triliun, tumbuh 13% dari setahun lalu. Ekspansi kredit yang tumbuh 22,2% menjadi Rp 3.067,4 triliun menjadi faktor utama peningkatan pendapatan bunga.
Meski demikian, ekspansi kredit tersebut sudah melambat dibandingkan dengan posisi akhir 2012 yang tercatat masih mencatatkan kenaikan 23,1%. Sementara itu, beban bunga tumbuh lebih rendah, yakni 9,3% mencapai Rp 133,19 triliun. Hal tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15,29% menjadi Rp 3.440,2 triliun.
Pada akhir Agustus 2013, margin bunga bersih (NIM) industri perbankan masih berada pada 5,46%, relatif sama dibandingkan dengan setahun lalu. Sementara efisiensi terlihat membaik yang tercermin pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 74,06%, sementara tahun lalu 74,70%.
Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan DPK juga mendorong rasio intermediasi (LDR) pada posisi 88,88%, sementara sebulan sebelumnya masih 88,68%. Hingga akhir Agustus 2013, industri perbankan mencatatkan total aset Rp 4.470,45 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu Rp 3.841,86 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News