kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Perbankan Optimistis KPR Bermasalah Dapat Terjaga di Tahun Politik


Rabu, 07 Februari 2024 / 05:40 WIB
Industri Perbankan Optimistis KPR Bermasalah Dapat Terjaga di Tahun Politik
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2). Industri Perbankan Optimistis KPR Bermasalah Dapat Terjaga di Tahun Politik.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit properti yang melambat pada 2023 membuat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) properti ikut naik.

Jika dilihat dari data Bank Indonesia, posisi NPL properti per Desember 2023 ada di level 2,47%. Posisi tersebut meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,26%, tetapi mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya yang berada di level 2,59%.

Bila dirinci, NPL kredit properti paling tinggi disumbang kredit pemilikan ruko/rukan sebesar 4,16%. Sementara untuk kredit pemilikan rumah (KPR) rumah tapak masih terjaga di level 2,40%. Kendati meningkat dari periode setahun sebelumnya sebesar 2,02%.

Baca Juga: Sejumlah Perbankan Optimistis NPL KPR Dapat Terjaga di Tahun Politik 2024

Walau demikian, sejumlah perbankan mengaku rasio NPL KPR masih bisa terjaga di posisi yang sehat. Misalnya sebagai Bank yang memiliki core business perumahan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), hingga akhir tahun 2023 mencatatkan NPL KPR BTN berada sekitar 1,7%.

Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Ramon Armando mengaku, rasio NPL khususnya pada segmen KPR menunjukan tren perbaikan di setiap tahunnya.

Hal ini menunjukkan bahwa pihaknya selalu melakukan upaya-upaya penyelamatan dan penyelesaian kredit agar memiliki kualitas aset yang baik.

Di sisi lain, memasuki tahun politik Ramon menerangkan, bahwa kebutuhan rumah tidak akan terpengaruh tahun politik, karena rumah merupakan kebutuhan primer, sehingga masyarakat akan mendahulukan kepentingan mencicil rumah dibandingkan kepentingan sekunder lainnya.

Baca Juga: Perbankan Optimistis KPR Tumbuh Positif

"Untuk awal tahun ini kami melihat belum ada NPL yang siginifikan, tapi kami berharap ada penurunan dengan berbagai upaya yang BTN lakukan dalam penurunan NPL," ujar Ramon kepada kontan.co.id, Senin (5/2).

Meski masih dibayang-bayangi tantangan ekonomi, pihaknya berharap hingga akhir tahun angka NPL KPR bisa pihaknya tekan dan dijaga di bawah 2% dengan menerapkan strategi penjualan aset-aset bermasalah secara bulk kepada para investor.




TERBARU

[X]
×