Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan inflasi medis masih menjadi tantangan bagi industri asuransi di Indonesia. Bahkan, inflasi medis menjadi salah satu penyebab utama klaim kesehatan di industri asuransi jiwa meningkat drastis.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim asuransi kesehatan per kuartal III-2024 tercatat mencapai Rp 20,91 triliun. Nilai itu naik 37,2%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 15,24 triliun.
Pengamat Asuransi, Irvan Rahardjo, mengatakan, inflasi medis masih menjadi masalah utama kenaikan klaim kesehatan hingga saat ini.
Baca Juga: AAJI: Inflasi Medis Jadi Permasalahan yang Dihadapi Negara ASEAN
"Inflasi medis disebabkan adanya kenaikan biaya pelayanan medis dan kenaikan jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan medis," ucapnya kepada Kontan, Jumat (29/11).
Lebih lanjut, Irvan menerangkan di negara lain inflasi medis diatasi dengan cost sharing dengan pasien. Dengan demikian, beban pelaku asuransi bisa ditekan.
Oleh karena itu, dia bilang hal tersebut dapat menjadi salah satu upaya yang bisa diterapkan di industri asuransi.
Sebagai informasi, AAJI juga mencatat secara rasio perbandingan, pembayaran klaim kesehatan di industri asuransi jiwa masih tergolong tinggi sebesar 139,5% per kuartal III-2024.
Baca Juga: AIA Luncurkan Asuransi Health X, Ini Manfaatnya
Artinya, jumlah klaim kesehatan yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa lebih besar daripada premi yang diterima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News