kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ingin punya empat anak usaha, begini rencana akuisisi BTN


Senin, 22 April 2019 / 17:49 WIB
Ingin punya empat anak usaha, begini rencana akuisisi BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memiliki sejumlah rencana untuk melakukan ekspansi bisnis. Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan pada tahun 2020 BTN berencana untuk memiliki setidaknya empat anak usaha.

Keempat anak usaha tersebut antara lain bergerak di bidang manajer investasi, asuransi jiwa, modal ventura dan bank syariah.

Sebagai langkah awal, pada Selasa (22/4) BTN sudah memboyong 30% saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Dalam aksi korporasi tersebut pihaknya sudah mengeluarkan dana sebanyak Rp 114,3 miliar. Pembelian saham tersebut menjadikan PNM IM sebagai anak usaha pertama BTN meski belum secara konsolidasi.

"Kami ingin punya empat anak usaha, termasuk syariah. Inisiasi itu mulai di tahun ini dan mudah-mudahan tahun depan sudah maksimal," katanya kepada Kontan.co.id, saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4).

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BBTN ini mengisyaratkan sebelum akhir semester I-2019 pihaknya akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN kepada bank plat merah untuk pengembangan digital banking dan teknologi finansial (Tekfin).

Di sisi lain, pembentukan anak usaha modal ventura tersebut utamanya dilakukan agar BTN dapat memiliki saham di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) untuk pengembangan aplikasi pembayaran milik BUMN yakni LinkAja.

"Kementerian BUMN menyampaikan, BTN punya kesempatan untuk memiliki saham 7%-10%. Untuk itu harus punya anak perusahaan (modal ventura), karena aturan OJK tidak memperbolehkan kepemilikan secara langsung," terangnya.

Selain modal ventura, Mahelan juga mengatakan tahun ini BTN akan merampungkan rencana akuisisi saham perusahaan asuransi jiwa. Walau tidak merinci secara detail, pihaknya menyebut khusus asuransi jiwa BTN akan menggandeng beberapa perusahaan BUMN salah satunya Jiwasraya.

"Kita akan bentuk asuransi jiwa bersama, kerjasama dengan asuransi Jiwasraya dan ada beberapa perusahaan BUMN lain," katanya. 

Memang, sebelumnya BTN bersama dengan BUMN lainnya yaitu PT Pegadaian, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Telkomsel sepakat menjadi partner stragis untuk membentuk anak usaha Jiwasraya dengan lisensi yaitu Jiwasraya Putra yang bergerak di bidang asuransi jiwa.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyatakan Jiwasraya Putra diperkirakan berdiri pada Juni 2019.

Tujuan pembentukan anak usaha asuransi jiwa yakni untuk melengkapi layanan perbankan yang saat ini sudah dimiliki BTN.

Nah, bila kedua rencana tersebut sudah terealisasi, BTN baru akan melakukan pelepasan unit usaha syariah (UUS) BTN menjadi anak usaha alias spin off. 

Guna memuluskan ekspansi tersebut, bank spesialis kredit perumahan ini sudah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun hingga tahun 2020. "Kita siapkan kurang lebih Rp 2 triliun. Bisa lebih, tapi masih di kisaran itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×