kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini alasan pemerintah jual BTN ke Mandiri


Kamis, 17 April 2014 / 15:27 WIB
Ini alasan pemerintah jual BTN ke Mandiri
ILUSTRASI. Burger Ayam Wijen ala Jepang dengan isian jamur kancing yang renyah dan enak (Youtube/Sooper Chef)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kabar penjualan saham Bank Tabungan Negara (BTN) milik pemerintah kepada Bank Mandiri tengah ramai menjadi perbincangan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memiliki alasan sendiri atas rencana tersebut. Menurut Dahlan, ada dua keuntungan dari penggabungan dua bank BUMN tersebut.

Pertama, mantan Dirut PLN itu menyinggung persoalan kekurangan perumahan yang terjadi di Indonesia. Dahlan bilang, untuk menjadi bank yang lebih besar dan bisa mengatasi persoalan perumahan rakyat, BTN harus menjadi lebih besar dari saat ini.

Menurutnya, dengan posisinya saat ini BTN tidak akan mampu mengemban misi untuk membangun perumahan yang cukup bagi rakyat.

“Sekarang blak-blakan saja, BTN tidak mampu. BTN harus dapat kuda yang besar,” kata Dahlan seusai menggelar rapat pimpinan pagi ini, Kamis (17/4).

Alasan kedua, penggabungan BTN dan Mandiri akan membuka peluang Indonesia untuk memiliki bank yang cukup besar di kawasan Asia Tenggara.

Kendati menyebut pembelian BTN bisa juga dilakukan oleh Bank BRI, tetapi Dahlan justru mengisyaratkan keuntungan akan lebih positif jika Mandiri yang membeli saham BTN.

Dahlan bilang, setelah pembelian saham BTN terwujud, maka bank Mandiri akan langsung mengalahkan bank terbesar di Malaysia.

“Perusahaan di Indonesia terutama BUMN akan menjadi perusahaan yang kian besar, perusahaan kian besar pasti akan memerlukan bank yang besar juga,” imbuhnya.

Dahlan khawatir, jika hal itu tidak dilakukan sejak sekarang, maka nantinya di tanah air akan terjadi dominasi bank-bank asing demi menampung perkembangan perusahaan dalam negeri yang semakin besar.

Menurutnya, Indonesia memang memerlukan bank besar yang bisa melayani perkebangan perusahaan yang semakin terus membesar.

Seperti diketahui, menguatnya kabar penjualan bank BTN ke bank Mandiri ini semakin mencuat setelah beredarnya surat Kementerian BUMN tanggal 11 April 2014 nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN Maryono.

Isi surat tersebut Kementerian BUMN mengusulkan agenda tambahan mengenai persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan dalam RUPSLB BTN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×