Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengakuisisi 80% saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk, Zurich Insurance Group (Zurich) kini berencana untuk menggarap asuransi syariah dengan membangun PT Zurich General Tafakul Indinesia (ZGTI). Rencananya, bisnis ini mulai dikembangkan pada tahun 2021 mendatang.
“Kami memiliki ambisi untuk mengembangkan dan memperketat unit bisnis syariah, umum dan jiwa di Indonesia. Tak hanya itu, Zurich juga antusias dalam mendukung pemerintah untuk mengembangkan keuangan syariah melalui konversi ini,” kata CEO PT Zurich Indonesia Hilman Simanjuntak kepada Kontan.co.id (27/6).
Lanut ia, pihaknya memiliki komitmen jangka panjang untuk memperketat skala bisnis sekaligus menaruh fokus terhadap keberadaan Zurich di Indonesia.
Baca Juga: Garap asuransi syariah, Zurich General Takaful Indonesia ditargetkan beroperasi 2021
Ia bilang sejalan dengan komitmen itu, konversi menjadi perusahaan asuransi umum syariah akan mendatangkan peluang bagi Zurich. Sebab, hal itu memberikan rangkaian produk sekaligus solusi guna memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen.
“Sebagai perusahaan asuransi multinasional, Zurich berupaya untuk berinovasi dan berinteraksi dengan nasabah. Untuk mengikuti perkembangan perilaku konsumen, kami akan mengembangkan produk dan solusi yang bisa diakses, baik secara digital maupun alur distribusi konvensional,” ujar Hilman kepada Kontan.co.id (27/6).
Ia menyebutkan nantinya setelah konversi dilakukan, nasabah dapat memilih untuk memperbaharui kontrak polis untuk produk asuransi umum konvensional dengan Adira Insurance, atau mengganti kontrak polis menjadi polis asuransi umum syariah dengan ZGTI.
Hilman bilang melalui konversi ini, pihaknya berharap dapat menjadikan peluang untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi masyarakat. Terlebih, ia menilai lini syariah terus meningkat dan diminati oleh masyarakat Indonesia.
Oleh sebabnya, saat ini pihaknya tengah fokus mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengonversi Zurich Insurance Indonesia menjadi perusahaan umum asuransi syariah.
“Nantinya, kami akan mengembangkan produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar syariah di Indonesia. Namun, saat ini perusahaan tengah berusaha agar perusahaan asuransi umum Syariah dari Zurich dapat terealisasi di tahun depan,“ pungkasnya.
Melihat hal itu, Direktur Ekesekutif Asosiasi Asuransi Syariah Insonesia (AASI) Erwin Noekman menyebutkan, asuransi syariah memiliki potensi untuk berkembang.
Baca Juga: Tahun depan Zurich masuk asuransi syariah lewat PT Zurich General Takaful Indonesia
Erwin menjelaskan, pertumbuhan asuransi syariah mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 2003 dengan munculnya unit syariah. Melalui perkembangan dan peluang yang ada, kini asuransi syariah dinilai dapat tumbuh positif.
Erwin menyebutkan, sampai saat ini keberadaan asuransi syariah masih diminati oleh masyarakat, karena tak sedikit dari masyarakat yang menjadikan asuransi syariah masuk kedalam daftrar kebutuhan hidup.
Mengacu pada data AASI, sampai Mei 2020 adapun klaim asuransi syariah mencapai Rp 484 triliun. Sedangkan pada Mei tahun lalu hanya Rp 471 triliun. Artinya, angka ini naik 2,76% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sedangkan aset industri pada Mei tahun ini mencapai Rp 6,05 triliun, sementara tahun Mei tahun lalu hanya Rp 5,65 triliun. Naik 2,76%,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News