Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBC) secara resmi memulai implementasi kerjasama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) pada 6 September 2021.
BI telah menunjuk 12 bank sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di Indonesia dan PBO menunjuk 8 bank sebagai ACCD di China. PT Bank Maybank Indonesia Tbk merupakan salah satu bank yang berperan sebagai ACCD.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank mengatakan, kerjasama penyelesaian transaksi bilateral antara China dan Indonesia dengan mata uang lokal tersebut akan membawa dampak positif karena ada opsi mata uang lain yang bisa dilakukan sebagai settlement dan tidak bergantung pada dolar.
Baca Juga: OJK: Prospek pembiayaan rumah multifinance semakin sulit
"China merupakan mitra dagang yang signifikan bagi Indonesia dan ke depan masih banyak kerjasama yang bisa dilakukan dengan China. Ketersediaan skema LCS untuk CNY/CNH merupakan pilihan logis di sini," jelas Taswin kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).
Dengan begitu, dampaknya ke bisnis bank juga akan positif. Taswin bilang, saat ini sudah lumayan bankan nasabah perseroan menyimpan likuiditas CNY di Maybank saat ini.
Dia berharap, dengan adanya LCS tersebut makan akan semakin mendorong volume bisnis valuta CNY ke depan.
Selanjutnya: Ini 12 bank di Indonesia yang bisa fasilitasi transaksi China-RI pakai yuan-rupiah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News