kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini dua tantangan era digital bagi perbankan menurut Perbanas


Rabu, 14 November 2018 / 16:24 WIB
Ini dua tantangan era digital bagi perbankan menurut Perbanas
ILUSTRASI. Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo saat Indonesia Investment Forum 2018


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan nasional tengah bergelut menghadapi ketatnya persaingan di era digitalisasi seiring pesatnya perkembangan teknologi.

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sektor perbankan perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tersebut. Disamping itu, perbankan juga harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan pada regulasi serta mengelola risiko.

Tiko, sapaan akrab Kartika juga menyinggung bahwa tiap bank harus melakukan kolaborasi agar tidak ketinggalan dengan pasar. Apalagi, saat ini bank bukan hanya bersaing satu sama lain, kedatangan perusahaan teknologi finansial (Tekfin) juga menjadi pesaing baru di dalam bisnis keuangan.

Ada dua tantangan penting yang harus dijawab oleh seluruh pelaku bisnis perbankan. Pertama dari sisi internal. Berbeda dengan Tekfin, perbankan cenderung memiliki struktur organisasi dengan standar operasional prosedur dan manajemen risiko yang sangat ketat. "Ini memang menjadi tantangan di dalam membangun kecepatan beradaptasi dengan hadirnya teknologi finansial," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/11).

Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi memang memungkinkan aktivitas ekonomi dilakukan lebih fleksibel. Namun demikian, ekonomi digital tetap menjadi tantangan karena sifatnya yang rumit, terutama dari sisi keamanan.

Untuk itu dari sisi eksternal, Tiko menyebut tantangannya berasal dari sisi nasabah atau customer. Alasannya, pengguna jasa keuangan cenderung lebih memilih penyedia jasa keuangan yang menghadirkan kecepatan dan kenyamanan.

Tiko yang juga Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk ini menambahkan industri Bank Mandiri saat ini harus melakukan pendekatan ekosistem digital dengan berkolaborasi bersama pelaku usaha digital, semisal e-dagang atau akrab disebut e-commerce.

Hal tersebut menurut Perbanas bukan hal yang mudah, namun tetap harus dilakukan lantaran ke depan hal tersebut merupakan cara penting industri perbankan dapat bersaing. "Dari sisi regulasi pun harus memberikan ruang, bukan hanya untuk pemain-pemain baru tapi juga pemain lama untuk berinovasi secara efektif tapi tetap aman," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×