kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Ini Efek yang akan Dirasakan Jika Kecanduan Paylater


Rabu, 12 Februari 2025 / 16:32 WIB
Ini Efek yang akan Dirasakan Jika Kecanduan Paylater
ILUSTRASI. Piutang pembiayaan paylater yang terus naik akan berdampak signifikan terhadap kesehatan keuangan penggunanya.ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater multifinance kini kian populer. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mencatat kinerja pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan mencapai sebesar Rp 6,82 triliun per Desember 2024. Angka ini tumbuh 37,6% secara tahunan alias year on year (YoY). 

Menanggapi hal ini, Perencana Keuangan Mike Rini mengatakan piutang pembiayaan BNPL yang terus naik akan berdampak signifikan terhadap kesehatan keuangan penggunanya terutama bagi generasi Z yang mendominasi pengguna BNPL. 

Di satu sisi, Rini melihat bahwa BNPL memberikan kemudahan akses untuk membeli barang tanpa harus membayar di muka, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak. 

“Namun, kemudahan ini juga dapat menyebabkan pengguna menghabiskan lebih banyak daripada yang mereka mampu, sehingga berpotensi menimbulkan utang yang berlebihan,” kata Rini kepada Kontan, Rabu (12/2). 

Baca Juga: Pembiayaan Paylater Multifinance Kian Meningkat, Pengamat: Imbas Kesenjangan Kredit

Menurutnya, apabila pengguna BNPL tidak bijak dalam mengelola pembayaran, risiko keterlambatan dan kewajiban utang yang menumpuk dapat mengganggu kesehatan keuangan mereka. 

Oleh karena itu, ia menilai penting bagi pengguna untuk memahami kemampuan finansial mereka dan membuat anggaran yang realistis sebelum memanfaatkan fasilitas BNPL.

Ditambah, Rini menilai kenaikan penggunaan BNPL yang terus terjadi hingga saat ini, memiliki potensi untuk meningkatkan kredit macet, terutama jika pengguna tidak memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan utang. 

“Dalam kondisi ekonomi yang masih bergejolak, seperti yang kita alami saat ini, risiko kredit macet tentu dapat meningkat jika pengguna mengalami kesulitan finansial,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Rini melihat prospek BNPL di tahun 2025, kemungkinan akan terus meningkat, seiring dengan perubahan pola belanja konsumen dan adopsi teknologi keuangan yang semakin meluas. 

Terlebih, dia bilang, kalangan muda, khususnya generasi Z dan milenial, yang lebih terbiasa dengan transaksi digital dan cenderung mencari fleksibilitas dalam pembayaran. 

Baca Juga: Pembiayaan BNPL Tumbuh 37% 2024, Begini Prospeknya di 2025

“Tapi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, penyedia BNPL perlu meningkatkan transparansi mengenai biaya dan risiko yang terkait dengan penggunaan layanan ini. Selain itu, penyedia BNPL juga perlu menerapkan praktik penilaian kredit yang lebih ketat dan memberikan edukasi keuangan kepada pengguna mengenai dampak dari utang yang tidak terkendali,” ungkapnya. 

Rini juga memberikan sejumlah strategi agar masyarakat tidak kecanduan menggunakan BNPL, di antaranya sebagai berikut: 

1. Buat Anggaran

Masyarakat perlu membuat anggaran bulanan yang jelas untuk pengeluaran dan pendapatan. Ini membantu mereka memahami batasan keuangan dan menghindari pengeluaran berlebihan.

2. Prioritaskan Kebutuhan

Sebelum menggunakan BNPL, pertimbangkan apakah pembelian tersebut merupakan kebutuhan mendesak atau sekadar keinginan. 

3. Batasi Penggunaan

Tentukan batas penggunaan BNPL dalam anggaran dan patuhi batas tersebut untuk menghindari penumpukan utang.

4. Edukasi Diri Sendiri

Tingkatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan dan risiko utang. Menurut Rini, dengan menghadiri workshop atau membaca literatur tentang keuangan pribadi dapat meningkatkan pemahaman tentang perlu atau tidaknya BNPL, dan bagaimana penggunaan yang baik. 

Selanjutnya: Coretax dan Sistem Pajak Lama Jalan Berbarengan, IKPI Ungkap Masalah Baru

Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×