kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini Kata AFPI Soal Tren Penyaluran Pendanaan Bagi Industri Fintech ke Depan


Jumat, 16 Juni 2023 / 17:30 WIB
Ini Kata AFPI Soal Tren Penyaluran Pendanaan Bagi Industri Fintech ke Depan
ILUSTRASI. Tren penyaluran pendanaan industri fintech peer to peer (P2P) lending masih begitu besar dan terus tumbuh ke depannya.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai tren penyaluran pendanaan industri fintech peer to peer (P2P) lending masih begitu besar dan terus tumbuh ke depannya.

Ketua Hukum, Etika, dan Perlindungan AFPI Ivan Nikolas Tambunan menyebut hal itu didorong funding gap atau jurang pendanaan UMKM yang masih besar. 

"Artinya, funding gap-nya masih jauh lebih tinggi dari itu. Oleh karena itu, potensi penyaluran pendanaan ke depan masih akan bertumbuh. Masih belum apa-apa dibandingkan ceruk pendanaan yang ada," ucap Ivan kepada Kontan.co.id, Kamis (15/6).

Baca Juga: Pinjaman Fintech Masih Terus Mengalir, Ini Penguasa Pasarnya

Ivan juga optimistis pemberi dana bagi industri P2P lending juga akan meningkat ke depannya baik retail maupun institutional mengingat potensi pasar yang besar.

"Sekarang bisa dilihat banyak sekali lembaga keuangan dan perbankan yang sudah bekerja sama dengan fintech juga," katanya.

Sementara itu, Ivan juga menyampaikan sejumlah tantangan yang akan dihadapi ke depannya bagi industri fintech. Dia mengatakan meski potensi pasar masih besar, tentu setiap perusahaan perlu menjaga dari sisi keberlanjutan operasional, NPL, hingga sektor keuangan. 

Ivan mengatakan jangan sampai berfokus pada laba saja, tetapi keberlanjutan tak diutamakan. 

Secara makro, Ivan tak memungkiri industri fintech juga berpotensi akan terganggu apabila ada permasalahan yang melibatkan perekonomian dunia dan Indonesia. Contohnya, industri fintech sempat jatuh ketika pandemi Covid-19 melanda. 

"Tentu itu berpengaruh sama kegiatan ekonomi sehingga kegiatan akan berkurang. Penyaluran pinjaman juga bisa berkurang, dan NPL bisa jadi lebih tinggi. Oleh karena itu, keberlanjutan begitu penting," katanya.

Baca Juga: Catat 7 Fintech P2P Lending Dengan Penyaluran Kredit Terbesar

Namun, dia meyakini saat ini perekonomian Indonesia akan baik-baik saja dan masih cukup kuat untuk menahan gejolak ketidakpastian perekonomian global.

Sebagai informasi, akumulasi penyaluran pinjaman yang diberikan fintech P2P lending sejak perusahaan berdiri mencapai Rp 601,41 triliun pada April 2023. Posisi itu meningkat 66,05% Year on Year (YoY) dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 362,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×