kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.239   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.082   15,76   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   4,88   0,46%
  • LQ45 832   1,70   0,20%
  • ISSI 216   0,94   0,44%
  • IDX30 425   0,47   0,11%
  • IDXHIDIV20 515   1,34   0,26%
  • IDX80 121   0,40   0,33%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,37   0,26%

Ini kunci sukses bankir jebolan Bank Mandiri


Kamis, 13 April 2017 / 22:06 WIB
Ini kunci sukses bankir jebolan Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang alumninya banyak dicari oleh perusahaan lain. Contoh terakhir, Pahala Nugraha Mansyuri yang Rabu (12/4) lalu ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan M Arif Wibowo.

Menurut pengakuan beberapa alumninya, Bank Mandiri mempunyai budaya kerja yang sedikit berbeda dengan bank lain. “Agus Martowardojo (ketika menjadi dirut) pernah menekankan bahwa Mandiri memang ditujukan menjadi lain dari yang lain,” ujar Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN, Kamis (13/4).

Iman yang lama merintis karir di Bank Mandiri mengatakan, setelah krisis, bank BUMN terkenal mempunyai stereotipe negatif karena banyak membutuhkan bantuan pemerintah berupa obligasi rekap. Untuk mengubah itu, Mandiri berupaya untuk memberikan citra menjadi bank yang bisa dipercaya.

Menurut Iman, Bank Mandiri mempunyai lima prinsip yang harus dipegang teguh oleh bankirnya. Lima prinsip ini adalah pertama harus bisa dipercaya, kedua, mempunyai integritas.

Ketiga adalah profesional. Lalu, keempat adalah fokus pelayanan kepada nasabah. Dan kelima, selalu berupaya menjadi yang terbaik.

Budi Gunadi Sadikin, Staf Khusus Menteri BUMN mengatakan, selain Bank Mandiri, beberapa perusahaan BUMN lain seperti BRI dan Telkom juga mempunyai sumber daya manusia yang cukup bagus. Hal ini bisa dilihat dari para alumninya yang menduduki jabatan tinggi di perusahaan besar lain.

Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI mengatakan, saat ini, yang dibutuhkan perusahaan besar tidak hanya manajerial, tapi juga kepemimpinan. Oleh karena itu, perusahaan BUMN diharapkan bisa meningkatkan kualitas kaderisasi yang dihasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×