Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain aktif melaksanakan program edukasi bagi anggotanya selama pandemi Covid-19, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) turut menggelar aksi sosial sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kota Bekasi.
Sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada masyarakat serta tenaga medis untuk melawan penyebaran virus corona, Perbarindo Peduli Covid-19 telah berhasil mengumpulkan sumbangan dari insan BPR-BPRS dari seluruh Indonesia untuk membantu Pemerintah menghadapi pandemi saat ini.
Perbarindo menyerahkan bantuan kepada Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Bekasi yang berada di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi pada Kamis (25/6).
Baca Juga: Perbarindo gencar sosialisasikan peran LPS untuk menjaga likuiditas BPR
Bantuan yang diberikan berupa 1.000 set APD lengkap, 120 boks hand glove, 120 boks masker sensi, dan 30 boks masker N95 3M. Penyerahan bantuan disaksikan Rahmat Effendi, selaku Walikota Bekasi sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Bekasi.
Menurut Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto, kegiatan sosial semacam ini juga merupakan bagian dari tanggungjawab sosial dari Perbarindo. Untuk itu pihaknya selalu bergerak sigap dalam setiap kesempatan baik itu dalam hal kebencanaan maupun wabah pandemi seperti saat ini.
“Kami Perbarindo selalu berusaha memberikan kontribusi positif kepada masyarakat jika ada kebencanaan maupun wabah penyakit seperti saat ini,” ujar Joko dalam keterangan resminya, Kamis (25/6).
Joko menambahkan kegiatan sosial ini merupakan wujud dari kepedulian Perbarindo dalam kondisi yang tidak menguntungkan seperti sekarang ini.
Pada 23 Juni lalu, Perbarindo bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar sosialisasi online bertajuk "Peran LPS Menjaga Likuiditas BPR-BPRS dalam Masa Pandemi Covid 19”.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah yang jadi pembicara dalam seminar itu mengungkapkan, masa pandemi ini telah membatasi pergerakan arus modal, barang, dan manusia. Akibatnya, kinerja sektor ekonomi menjadi sangat terganggu.
Baca Juga: Bank Perkreditan Rakyat tetap produktif selama masa pandemi
“Untuk mendukung UMKM ini pemerintah telah menglokasikan dana sebesar Rp 27,26 triliun melalui BPR, perbankan, dan perusahaan pembiayaan,” ungkap Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
